2 dari 5 Pelaku Bom Surabaya Tak Punya Masalah di Sekolah

Senin, 14 Mei 2018 – 19:51 WIB
SMP Muhammadiyah 18 Surabaya. Foto: tika/pojokpitu

jpnn.com, SURABAYA - Dua dari lima pelaku Bom Surabaya, Minggu (13/5) Yusuf Fadil (18) dan Firman Halim (16) merupakan siswa dan alumni di creative school SMP Muhamadiyah 18 Surabaya.

Kepala Sekolah SMPM 18 Kreatif Surabaya Ari Sutikno membenarkan, Firman Halim merupakan siswanya yang duduk di kelas 9. Sedangkan Yusuf Fadil adalah alumni dari SMPN 18 Kreatif Surabaya yang kini duduk di bangku kelas 11 SMA Muhammadiyah 10 Surabaya.

BACA JUGA: Paranormal Sebut Masih Ada Bom di Tempat Lain

Pihak sekolah mengakui selama ini tidak ada gelagat aneh yang ditunjukkan kedua kakak beradik itu. Sebab keduanya tercatat sebagai siswa aktif.

Bahkan menjadi ketua OSIS di masa yang berbeda. "Firman bahkan pernah menjuarai perlombaan Tapak Suci di lingkungan Muhammadiyah Jatim, pada 2017 lalu," kata Ari seperti dilansir dari Pojok Pitu.

BACA JUGA: Nasdem Pasang Bendera Setengah Tiang

Namun Ari membantah kabar yang beredar, bahwa keduanya selalu menolak setiap diberikan pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Sebab dari nilainya, relatif standar.

Keduanya hanya sama-sama kurang bisa dalam pelajaran Matematika. Pihak sekolah juga tidak pernah mendapati Firman izin sekolah dalam waktu lama.

BACA JUGA: Keanehan Pelaku Bom Surabaya Sebelum Menyerang 3 Gereja

Seperti yang diberitakan, jika sekeluarga pengebom bunuh diri sempat ke Syiria untuk training. Hanya saja kedua orang tua Firman dan Fadil memang jarang ke sekolah, dan hanya datang saat pengambilan rapor.

Keterlibatan keduanya sontak membuat para guru kaget. Apalagi pada Senin sampai Rabu lalu, Firman mengikuti perpisahan kelas dengan pergi ke Bromo bersama sebelas rekan sekelasnya.

Adanya insiden ini, pihak sekolah rencananya akan memberikan pendampingan terhadap siswa lain agar tidak khawatir dan gelisah. Sebab, saat ini mulai banyak wali murid yang menanyakan perihal keterlibatan temannya.

Yusuf Fadil dan Firman Halim merupakan tersangka kasus bom bunuh diri di Gereja Santa Maria. Mereka adalah anak dari Dita Oepiarto dan Puji Kuswati, serta kakak dari Fadhila dan Famela, yang juga tewas saat menyerang gereja lainnya dalam aksi bunuh diri. (pul/pojokpitu)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspadai Pendatang, Mobil Mewah juga Diperiksa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler