jpnn.com - JAKARTA - Dua dekan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik di dua kampus ternama dan staf khusus Wakil Presiden RI dipercaya menjadi penguji eksternal uji kelayakan dan kepatutan (UKK) tahap II bakal calon legislatif DPR RI Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB.
Dua dekan FISIP itu ialah Philips J. Vermonte (Universitas Islam Internasional Indonesia) dan Widya Setiabudi (Universitas Padjajaran), sedangkan stafsus Wapres RI yang terlibat ialah KH Imam Aziz.
BACA JUGA: Bacaleg PKB Camel Petir Siap Tarung di Dapil Neraka Sumut
Menurut Koordinator Divisi Rekrutmen dan Pendampingan Caleg LPP PKB Nihayatul Wafiroh, pelibatan penguji eksternal itu dalam rangka mewujudkan beberapa hal, yakni:
- Transparansi rekrutmen bacaleg PKB
- PKB ingin publik ikut memiliki dan merasa terlibat dalam penentuan caleg PKB
- Memastikan motivasi, spirit, dan orientasi bacaleg PKB adalah untuk menjadi pelayan masyarakat
"Melalui kegiatan UKK ini PKB berharap mendapatkan bacaleg-bacaleg yang memiliki visi misi yang kuat terhadap kesejahteraan rakyat, serta berkomitmen menjaga NKRI dan kebinekaan Indonesia," kata Nihayatul.
BACA JUGA: PPP Terbuka jika PKB Bergabung dengan KIB
Pernyataan Nihayatul diamini Dekan FISIP Universitas Islam Internasional Indonesia, Philips J. Vermonte.
Menurutnya UKK yang digelar PKB bersifat objektif. Menjamin transparansi dan membuka kesempatan untuk menilai kemampuan para caleg.
BACA JUGA: PKB Terus Gali Aspirasi Anak Muda, Lebih Banyak Bicara Soal Lingkungan
Kegiatan UKK ini bersifat objektif dengan parameter yang disiapkan itu adalah penting sekali dilakukan oleh partai politik. Selain menjamin transparansi, juga memberi kesempatan untuk menilai kemampuan para caleg dan komitmen caleg terhadap partai,” kata Philips.
Kiai Imam Aziz juga sependapat dengan Philips. Menurut dia, UKK ini merupakan bentuk transparansi PKB dalam melakukan rekrutmen bacaleg DPR RI yang mempunyai kompetensi dan komitmen tinggi dalam memperjuangkan visi misi PKB.
"Transparansi PKB dibuktikan dengan pelibatan pihak eksternal untuk menjadi penilai sekaligus untuk memastikan bahwa fungsi-fungsi anggota legislatif dipahami dari awal oleh calon anggota legislatif, selain itu untuk melihat caleg-celeg PKB benar-benar kompeten," katanya.
Adapun Widya mengatakan UKK juga menjadi media untuk menjaring para caleg yang mampu meyakinkan masyarakat berdasarkan kapasitas dan integritas dalam membangun bangsa, termasuk melibatkan beberapa akademisi dalam menggali visi misi yang relevan dengan perjuangan PKB dalam membangun Indonesia.
“Kegiatan UKK ini meyakinkan bahwa caleg-caleg yang diusung partai PKB memenuhi harapan potensi dari masyarakat. Pelibatan pihak eksternal juga akan menggali visi misi yang jelas untuk calon legislatif PKB," tuturnya.
Foto: Tim PKB
Sementara itu, Sabrina Tasyauviel Azzura, anak muda bacaleg PKB Dapil Jabar IV mengatakan, belajar dan berjuang melalui PKB merupakan panggilan nuraninya.
"Anak muda hidup di dunia yang segala sesuatunya ada kehidupan politiknya, oleh karena itu harus terjun ke politik agar tidak dipermainkan oleh politik itu sendiri. Melalui partai politik, anak muda bisa berkreasi dan menentukan arah politiknya,” katanya. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan