2 Isyarat Kepergian Gus Sholah, Satu Pesan WA dan dari Sebuah Mimpi

Senin, 03 Februari 2020 – 13:01 WIB
Sejumlah kerabat mengangkat keranda jenazah KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah di rumah duka, Mampang Prapatan, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

jpnn.com, JOMBANG - Ketua Pimpinan Wilayah Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Jawa Timur, KH Agus Zaki Hadzik mendapat dua isyarat, sebelum KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah meninggal dunia.

Isyarat pertama datang melalui sebuah pesan WhatsApp yang masuk ke handphone-nya. Pesan itu berupa pertanyaan pada 4 Januari 2020 lalu.

BACA JUGA: Ketika Gus Sholah Minta Dimakamkan di Samping Gus Dur

Isi pesannya adalah menanyakan apakah Agus Zaki punya saudara bernama Salahuddin Al-Ayyubi. Kaget dengan pesan ini, dia langsung telepon si pengirim pesan.

"Lalu saya telepon pengirim pesan tersebut dan saya tanya ada apa?" tulis Gus Zaki seperti status yang ditulis di akun Facebook pribadinya, dan dilansir oleh NU Online.

BACA JUGA: Hidayat Mengaku Melihat Jenazah Gus Sholah Tersenyum

Setelah tersambung lewat telepon, pengirim pesan lalu bercerita bahwa dia bermimpi membersihkan makam keluarga Tebuireng dan di sana bertemu dengan Kiai Muhammad Hadziq Mahbub (ayah Gus Zaki).

"Bapak saya wafat tahun 2016 lalu. Dalam mimpi itu katanya, bapak saya bertanya, apakah makam Salahuddin Al-Ayyubi sudah dibersihkan? Kebetulan bapak saya termasuk akrab dengan Gus Sholah," tutur Gus Zaki.

BACA JUGA: Lihat Klasemen Liga Inggris Setelah Tottenham Memukul City

Dia melanjutkan, orang yang dia telepon tadi kembali bercerita bahwa sempat kebingungan siapa yang dimaksud dari pertanyaan di atas. Karena itu ia kemudian menimpali pertanyaan untuk memperjelas maksud dari sosok yang disebutkan oleh Kiai Muhammad Hadziq Mahbub.

"Yang ditanya oleh bapak tambah bingung lalu bertanya balik apakah "Salahuddin Al-Ayyubi yang dimaksud itu adalah Gus Sholah? Saat itu Kiai Hadziq tidak menjawab, tetapi hanya tersenyum saja," ungkap Pengasuh Pesantren Al-Masyhuriah Tebuireng ini.

Nah, isyarat kedua datang dari istri Gus Zaki. Beberapa hari setelah kejadian pertama, istrinya bermimpi bahwa pesantren Tebuireng kedatangan banyak tamu.

"Istri saya tanya, Tebuireng kok ramai sekali? Saya diam tidak berani menjawab," ujar Gus Zaki.

Dia baru sadar belakangan, ternyata nama asli Gus Sholah adalah Salahuddin Al-Ayyubi. Sesuai isyarat dua orang tadi. Hal ini menandakan atau memberikan kabar ke keluarga untuk bersiap. "Selamat jalan, Mas. Semoga Allah menerima amal ibadah dan memaafkan semua dosa panjenengan," tutup Gus Zaki.

Gus Zaki lahir dari pasangan Khadijah binti Hasyim Asy’ari dan Kiai Muhammad Hadziq Mahbub dari Ketanggungan, Brebes.

Khadijah adalah saudara dari KH A Wahid Hasyim, ayah Gus Sholah. Otomatis, Gus Zaki dan Gus Sholah adalah cucu Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari, Pendiri Pondok Pesantren Tebuireng Jombang dan Nahdlatul Ulama. (nuonline/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler