2 Kekalahan PG di Kampung Pak JK, Satunya Lawan Kotak Kosong

Kamis, 28 Juni 2018 – 09:11 WIB
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, yang merupakan mantan calon Wali Kota yang didiskualifikasi, memeluk istrinya, di kediamannya Jalan Amirullah, Makassar, Rabu (27/6/2018). FOTO: MUHAMMAD IDHAM AMA/FAJAR/JPG

jpnn.com, MAKASSAR - Kotak kosong mengalahkan calon tunggal pasangan calon wali kota – wakil wali Kota Makassar Munafri Arifuddin - Andi Rachmatika Dewi (Appi - Cicu).

Hasil quick count Lembaga survei Celebes Research Center (CRC), kotak kosong mendapat suara 53,57 persen. Sedangkan kandidat tunggal Munafri Arifuddin - Andi Rachmatika Dewi (Appi - Cicu) 46,43 persen.

BACA JUGA: Kotak Kosong Menang di Makassar, Inikah Penyebabnya?

Appi merupakan menantu Aksa Mahmud. Diketahui, Aksa Mahmud merupakan adik ipar Jusuf Kalla, tokoh senior Golkar yang kini menjabat sebagai wakil presiden. Appi – Cicu diusung 10 parpol yakni Partai Golkar, Hanura, Nasdem, PPP, PDI-P, PBB, PAN, PKPI, Genrindra dan PKS.

Koordinator Bidang Kepartaian DPP Partai Golkar, Ibnu Munzir, mengatakan, kemenangan kotak kosong dinilainya sebagai rekor. "Ini fenomena yang luar biasa, kotak kosong bisa mengalahkan paslon," ujarnya kepada FAJAR (Jawa Pos Group), Rabu, 27 Juni.

BACA JUGA: Aneh Jika Warga Makassar Pilih Kotak Kosong

Kendati demikian Ibnu menegaskan pihaknya tetap berpatokan pada hasil perhitungan resmi KPU. Menurut dia, Golkar akan legowo menerima semua hasil setelah keputusan resmi dari KPU sudah diumumkan. "Kita objektif menerima keputusan apapun," ungkapnya.

Ibnu juga menaruh keyakinan pada pasangan yang diusung Golkar, Munafri Arifuddin-Rachmatika Dewi (Appi-Cicu). Kendati hasil perhitungan cepat tak memihak, harapan itu dinilainya masih ada selama real count belum dirilis.

"Seperti kita tahu kan yang nama hitung cepat hanya mengambil sampel dari beberapa TPS saja. Jadi kita tunggu saja hasil real count nya," ucapnya.

Hal sama juga diungkapkan saat Ibnu menilai hasil pemilihan Gubernur Sulsel. Pasangan usungan Golkar, Nurdin Halid- Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar harus mengakui keunggulan pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman, pada hasil hitung cepat.

"Saya kira kita tetap menunggu hasil real count. Intinya kita menunggu keputusan resmi dan menerima hasil itu," tandasnya.

Pada pileg 2014, Partai Golkar meraih suara terbanyak di Sulsel, yakni 20,09 persen, disusul Gerindra 14,99 persen. Sedang PDIP, pada pileg 2014, menempati posisi ke-8 dengan raihan suara 7,11 persen.

BACA JUGA: Cagub Golkar Kalah di Daerah Basis Massa, Ada Apa?

BACA JUGA: Kotak Kosong Menang di Makassar, Inikah Penyebabnya?

Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, menjelaskan 50 persen calon yang diusung partainya pada memenagi pilkada serentak di tanah air.

"Terkait dengan hasil yang dicapai berdasarkan quick count, beberapa daerah diindikasikan yang diusung Golkar mampu menang," ungkapnya. (rdi)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler