jpnn.com - SAMARINDA - Sebanyak dua mantan pemain NBA, Stephen Howard (putra) dan Crystal Langhorne (putri), memberikan coaching clinic bagi atlet junior bola basket di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Dua mantan pemain NBA tersebut merupakan delegasi Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) yang hadir di Kota Samarinda untuk membawa misi utama di bidang olahraga bola basket.
BACA JUGA: Denver Nuggets jadi Juara NBA 2023, Nikola Jokic MVP Finals
Coaching clinic dilaksanakan di gedung serbaguna GOR Kadrie Oeining Samarinda, Sabtu (5/8), mulai pukul 10.00 WITA.
Waktu yang dipilih untuk coaching clinic ini sebelum dilaksanakannya final Samarinda Basket League (SBL) 2023.
BACA JUGA: Datang ke IMS, Menpora Dito Merasa seperti di Kandang Tim NBA LA Lakers
Sehingga diharapkan dapat memberikan tambahan teknik permainan bola basket yang bisa diaplikasikan oleh para atlet dalam pertandingan final. Sehingga pertandingan final makin menarik dan berwarna.
Para atlet junior yang merupakan siswa/siswi SMP di Samarinda, terlihat bersemangat mengikuti instruksi dan materi yang diberikan oleh Stephen Howard bersama Crystal Langhorne.
BACA JUGA: Final NBA 2023: Miami Heat Pukul Denver Nuggets di Gim Kedua
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Samarinda Muslimin mengatakan bahwa kehadiran mereka sangat diharapkan mampu memberikan banyak manfaat bagi atlet-atlet bola Basket di Kota Samarinda.
"Sebelumnya, mereka sudah melaksanakan coaching kepada para atlet bola basket dari Universitas Mulawarman (Unmul), hari ini giliran atlet-atlet bola basket junior yang mendapat pelatihan," kata dia di GOR Kadrie Oeining, Samarinda, Sabtu (5/8).
Muslimin mengharapkan para atlet junior serius dalam mengikuti semua materi yang diberikan saat coaching clinic, sehingga dapat menambah pengetahuan serta teknik yang dimiliki dalam permainan olahraga bola basket.
Sementara itu, Mary Trechock (Assistant Cultural Attache US Embassy Jakarta), memberikan motivasi dalam hal kerja sama dan menjaga kekompakan.
Menurutnya, permainan bola basket, merupakan olahraga tim yang harus dimainkan bersama secara kompak oleh semua anggota.
Mary menjelaskan dalam olahraga seperti bola basket, semua anggota tim harus bisa menyingkirkan perbedaan baik perbedaan suku, agama dan lainnya.
Berbeda-beda tetapi tetap satu, seperti moto Negara Republik Indonesia Bhinneka Tunggal Ika yang juga sama seperti moto Negara Amerika Serikat E Pluribus Unum yang berarti dari banyak menjadi satu. Dengan bersatu, akan memberikan kekuatan.
Pada akhir kegiatan, dilakukan foto bersama yang diikuti oleh seluruh atlet dan pelatih yang telah mengikuti coacing clinic. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi