2 Penyumbang Utama Inflasi Januari 2024

Kamis, 01 Februari 2024 – 13:53 WIB
BPS menyampaikan dua penyumbang utama inflasi Januari 2024 yang sebesar 0,04 persen (month-to-month/mtm) adalah emas perhiasan dan biaya sewa rumah. Foto tangkapan layar video Antara

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan dua penyumbang utama inflasi Januari 2024 yang sebesar 0,04 persen (month-to-month/mtm) adalah emas perhiasan dan biaya sewa rumah.

“Inflasi pada Januari 2024 secara dominan didorong oleh inflasi komponen inti yang mengalami inflasi 0,20 persen dan andil 0,13 persen terhadap inflasi. Komoditas yang dominan memberikan andil adalah emas perhiasan, biaya sewa rumah dan biaya kontrak rumah,” kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Kamis (1/2).

BACA JUGA: BPS Catat Beras Masih Mengalami Inflasi, Harganya Menanjak Terus

Amalia menjelaskan inflasi komponen harga yang diatur pemerintah mengalami deflasi 0,48 persen dengan andil deflasi 0,09 persen.

Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi adalah tarif angkutan udara dan bensin.

BACA JUGA: Pemerintah & BI Jagas Inflasi untuk Fondasi Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Sedangkan inflasi komponen harga bergejolak mengalami inflasi 0,01 persen dengan andil yang sangat kecil. Komoditas yang berkontribusi adalah tomat, bawang merah dan beras.

Menurut Amalia, data historis menunjukkan selalu terjadi inflasi pada Januari selama lima tahun terakhir. Komoditas utama penyebab inflasi Januari cenderung didominasi oleh sejumlah komoditas pangan bergejolak.

Namun, inflasi secara umum dapat diredam oleh beberapa komoditas yang mengalami deflasi cukup dalam, seperti cabai rawit, cabai merah, serta tarif angkutan udara.

Adapun bila ditinjau berdasarkan wilayah,sebanyak 25 provinsi mengalami inflasi dan 13 provinsi mencatatkan deflasi.

BPS juga mencatat provinsi dengan inflasi tertinggi adalah Papua Pegunungan dengan inflasi 1,01 persen. Provinsi lainnya yang juga mengalami inflasi tinggi adalah Nusa Tenggara Timur (0,97 persen), Jambi (0,83 persen), Kalimantan Selatan (0,55 persen), Sulawesi Selatan (0,36 persen), dan Jawa Barat (0,15 persen.

"Provinsi dengan deflasi terdalam adalah Gorontalo (0,91 persen), diikuti oleh Sumatera Barat (0,32 persen), DKI Jakarta (0,19 persen), Bali (0,09 persen), Kalimantan Utara (0,05 persen), dan Maluku Utara (0,02 persen)," pungkas Amalia.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
BPS   inflasi   Harga   Deflasi  

Terpopuler