jpnn.com - jpnn.com - Ratusan santri dari Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, berangkat ke Jakarta menggunakan bus umum untuk mengikuti aksi hari ini (11/2) atau disebut juga Aksi 112.
Pantauan Radar Tasikmalaya (Jawa Pos Group), mereka berangkat ke Jakarta menggunakan bus umum dari Terminal Ciamis.
BACA JUGA: Damin Sada Kerahkan 250 Jawara Kawal Aksi 112
Sebelumnya, mereka gagal berangkat menggunakan bus yang telah mereka pesan sebelumnya. Mirip saat akan mengikuti Aksi 212 tahun lalu, pihak perusaahaan angkutan membatalkan kesediaan mengangkut santri ke Jakarta.
Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Kabupaten Ciamis Ustad Deden Badrul Kamal menduga ada pihak-pihak yang menghalangi keberangkatan peserta Aksi 112 ke Jakarta.
BACA JUGA: Rela Kehujanan di Halaman Masjid Istiqlal
Bentuk intimidasi itu, terangnya, melanda pihak pengelola bus yang justru membatalkan memberangkatkan massa yang sudah siap untuk berangkat ke Jakarta.
"Sore ini (10/2) kami mendapatkan pemberitahuan dari pihak (perusahaan, Red) bus ada pembatalan secara sepihak. Mungkin karena ada intimidasi," duganya di Masjid Agung Ciamis kemarin (10/2).
BACA JUGA: Suasana Paling Bahagia untuk Berzikir Bersama
Awalnya, kata Ustad Deden, pihaknya merencanakan memberangkatkan massa menggunakan 50 bus dari Ciamis.
Dari jumlah itu sebanyak 20 bus sudah disetuji pihak pengelolanya untuk mengantar massa ke Jakarta. Namun kemarin sore, pukul 16.00 pihak pengelola bus membatalkan secara sepihak memberangkatkan massa aksi itu.
Ustad Deden menduga alasan PO bus membatalkan kesepakatan secara sepihak itu karena kekhawatiran akan ada kerusuhan.
"Saya menduga isu ini sengaja dihembuskan oleh pihak yang anti terhadap Islam," duganya.
Ustad Deden membantah akan terjadi kerusuhan maupun makar di Jakarta hari ini. Karena massa hanya akan melakukan ibadah di Masjid Istiqlal Jakarta.
“Agenda di sana (Masjid Istiqlal Jakarta, Red) bukan akan makar melainkan di sana akan melaksanakan solat subuh berjamaah, berzikir, bertasbih dan mendengarkan ayat Alquran. Jadi kalau seandainya ada isu bahwa akan ada makar itu tidak benar," terangnya.
Kemarin magrib, para santri melaksanakan salat Magrib berjamaah. Lalu, mereka bergerak menuju terminal.Mereka berjalan kaki untuk mencari bus Jurusan Jakarta.
Santri tetap ingin berangkat ke Jakarta meskipun telah ada imbauan dari pihak kepolisian maupun pihak Pemerintah Kabupaten Ciamis agar tidak berangkat ke Ibu Kota.
Sesampainya di Terminal Ciamis, para santri berkumpul. Mereka menunggu bus. Tak lama kemudian datang Bus Budiman Banjar- Kalideres. Sebanyak 33 santri pun naik dan berangkat ke Jakarta.
Sementara santri lainnya masih menunggu di lokasi. Mereka diabsen per wilayah sambil menunggu bus yang datang maupun mobil pribadi yang disiapkan untuk mengangkut mereka berangkat ke Jakarta.
Ustad Deden menegaskan kembali bahwa Aksi 112 di Jakarta hari ini hari tidak bermuatan politik. Murni karena ingin membela Islam.
"Tidak benar jika adanya tudingan bahwa aksi kali ini ditunggangi oleh muatan politik. Namun saya tegaskan ini tujuannya shalat subuh tidak ada unsur politik," katanya.
Sebagai langkah menjaga keamanan selama di Jakarta, Ustad Deden, menyebut rombongan massa akan difokuskan di Masjid Istiqlal. Dengan begitu massa akan lebih terawasi.
Ustad Deden mengakui tekanan terhadap aksi kali ini terbilang besar. Tetapi, ia mengingatkan semakin besar tekanan maka makin besar juga semangat peserta aksi.
"Ini kan sudah ada imbauan tidak boleh berangkat, padahal tadinya kami biasa-biasa saja. Tapi karena greget dilarang Bupati, ya makin gencar saja. Semakin ditekan, makin naik semangat," tandas Ustad Deden.
Sebelumnya, menjaga soliditas dan sinergitas serta menjaga keselamatan bangsa dan negara, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Ciamis, Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama ribuan warga Ciamis mengikuti Istigotsah Kubro di Masjid Agung Kamis malam (9/2).
Bupati Ciamis Drs H Iing Syam Arifin menyampaikan terima kasih kepada warganya yang hadir dan doa bersama untuk keutuhan NKRI dan bangsa.
“Kita memerlukan kebersamaan dan keutuhan wujud yng menghasilkan bangsa yang toyyibah. Kepada para tokoh sesepuh dan alim ulama dan para pimpinan pesantren yang selalu memberikan ilmu dan arahan kepada warga agar istiqomah dalam melaksanakan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT," ujarnya.
Kapolres Ciamis AKBP Didi Hayamansyah SH SIK MH menyampaikan, tugas kepolisian menjaga keamanan dan ketertiban wilayah tidak bisa dilaksnaakan sendiri, tanpa bantuan dan peran masyarakat.
"Keamanan tidak akan terjaga dengan baik kalau kita tidak bersinergi dan tidk bisa bekerja sama dengan baik. Ciamis adalah wilayah paling aman dan kondusif," ujarnya. (obi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerimis, Jemaah Aksi 112 Menyemut ke Istiqlal
Redaktur & Reporter : Soetomo