200 Investor Baru Negeri K-Pop Lirik Indonesia

Kamis, 12 Februari 2015 – 12:36 WIB
Foto Ilustrasi. (Dok. Jawa Pos)

jpnn.com - JAKARTA – Korea Selatan (Korsel) menempati peringkat keempat sebagai negara investor terbesar di Indonesia. Selama kurun 2010 hingga 2014, nilai investasi investor asal Negeri Gingseng itu terus meningkat. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pun melakukan jemput bola mewadahi antusiasme investor Korsel itu. 

Rabu (11/2) BKPM secara khusus mengundang sekitar 200 calon investor dari negara di kawasan Asia Timur tersebut.

BACA JUGA: Berapa Rekening Nasabah yang Isinya di Atas Rp 2 Miliar?

Bekerja sama dengan Korea Trade Investment-Promotion Agency (KOTRA) serta PT Jababeka, BKPM memberikan gambaran dan proyeksi atas iklim investasi dan arah kebijakan pemerintah sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015–2019 kepada para calon investor tersebut.

Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, minat para investor Korsel menanamkan modal di Indonesia cukup tinggi. ’’Pemilihan Korea Selatan sebagai fokus investor pada hari ini (kemarin) didasarkan kepada fakta bahwa, dalam waktu lima tahun ini, Korea Selatan merupakan salah satu negara dengan nilai investasi terbesar di Indonesia dan menunjukkan komitmen investasi yang sangat serius,’’ papar Franky, Rabu (11/2).

BACA JUGA: Kembangkan Pembangkit 560 MW, Pertamina Gandeng Akuo Energi

Dia menuturkan, realisasi investasi Korsel diperkirakan tumbuh jika dibandingkan tahun lalu. Menurut dia, para investor Korsel hampir seperti investor Jepang yang sudah memahami kondisi ekonomi dan politik di Indonesia. ’’Korsel sudah cukup lama investasi di tanah air, hampir seperti Jepang. Jadi sudah mengenal karakter bangsa dan sistem politik di Indonesia,’’ ujarnya.

Di tempat yang sama, Menko Perekonomian Sofyan Djalil mengungkapkan bahwa potensi investasi di Indonesia bagi para investor Korsel cukup menjanjikan. Apalagi, saat ini pemerintah memberlakukan program pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) untuk kelancaran investasi di tanah air. ’’Kami percaya, investasi adalah hal penting bagi negara ini. Pemerintah akan mempersiapkan apa saja yang kami bisa dan kami bisa salurkan lewat PTSP serta mengupayakan mekanismenya berjalan baik,’’ papar Sofyan.

BACA JUGA: Industri Butuh Lahan 85 Ribu Hektar

Berdasar data BKPM, hingga Januari 2015, investasi Korsel mencapai USD 17,1 miliar (sekitar Rp 217,48 triliun). Investasi tersebut terdiri atas sektor industri, antara lain kelistrikan, padat karya, maritim, dan pertanian, substitusi impor, hilirisasi tambang, dan infrastruktur selama periode 22 Oktober 2014 hingga 6 Januari 2015.

Minat investasi paling banyak berada di sektor substitusi impor dengan nilai investasi USD 8,52 miliar. Dari sektor tersebut, setidaknya terdapat lima perusahaan yang telah menyatakan minatnya untuk komitmen nilai investasi. Kemudian, sektor maritim dengan nilai investasi USD 4,15 miliar dengan dua perusahaan yang telah menyampaikan komitmen investasinya. Dari sektor hilirisasi produk tambang dan gas, nilainya mencapai USD 2,7 miliar dengan satu perusahaan yang telah menyatakan komitmen investasinya.

Sementara itu, dari sektor pertanian, terdapat investasi senilai USD 855 juta dengan dua perusahaan yang telah berkomitmen. Di sektor kelistrikan, nilai investasi Korsel mencapai USD 550 juta dengan satu perusahaan yang menyampaikan komitmennya. Sedangkan dari sektor infrastruktur, nilai investasi mencapai USD 228 juta dengan dua perusahaan yang telah berkomitmen. (ken/c4/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Baca! Ini Peringatan buat Pelanggan Telkom Flexi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler