JAKARTA - Volume produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) sepanjang 2012 mengalami kenaikan. Jika pada 2011 jumlah emas yang diproduksi sebesar 2.667 kg emas, pada 2012 naik 6,7 persen menjadi 2.849 kg. Produksi tersebut disumbang dari tambang Pongkor dan Cibaliung, masing-masing 1.700 kg dan 1.149 kg.
’’Capaian produksi ini cukup baik di tengah kendala penurunan bijih emas di Pongkor yang merupakan uncontrollable factor,’’ kata Sekretaris Perusahaan Antam Tedy Badrujaman di Jakarta seperti yang dilansir INDOPOS, Senin (29/4).
Sementara penjualan emas mencapai 7.024 melebihi target sebesar 7.009 kg. Pada 2012, Antam berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 2,99 triliun. Angka ini naik 55 persen dibanding laba tahun sebelumnya, 2011, sebesar Rp 1,92 triliun.
Selain itu, Antam meraup kenaikan menjadi Rp 10,45 triliun dari sepanjang 2011 yang Rp 10,35 triliun. Sementara beban pokok penjualan naik 15 persen menjadi Rp 8,43 triliun dibanding tahun sebelumnya Rp 7,32 triliun.
Tedy menambahkan, di 2013, Antam berharap produksi emas Pongkor dapat ditingkatkan, sehingga menargetkan total produksi emas 3.316 kg yang berasal dari Pongkor sebesar 2.001 kg dan Cibaliung sebesar 1.316 kg.’’Antam menargetkan volume penjualan emas mencapai 7.601 kg pada 2013,’’ sebutnya.
Antam melaksanakan aktivitas eksplorasi emas di daerah Pongkor, Bogor; Papandayan, Garut; Cibaliung, Pandeglang; Muara Manderas, Jambi; dan Bengkulu Utara.
Saat ini, perseroan masih mengerjakan beberapa proyek seperti konstruksi proyek CGA Tayan yang telah mencapai 86 persen pada akhir 2012 dan mulai dilakukan commissioning di kuartal III tahun ini.
Tedy menjelaskan, sampai dengan Desember 2012, konstruksi proyek-proyek utama Antam yakni proyek chemical grade alumina (CGA) Tayan, proyek feronikel Halmahera Timur, serta proyek modernisasi dan optimasi pabrik feronikel Pomalaa, yang juga mencakup pembangunan pembangunan PLTU Pomalaa (proyek MOP-PP), berjalan on track.
Untuk proyek feronikel Halmahera Timur, progress konstruksi fisik proyek mencapai 3,9 persen sementara kemajuan konstruksi proyek perluasan pabrik feronikel (P3F) Pomalaa yang sebelumnya dikenal dengan nama proyek modernisasi dan optimasi pabrik feronikel Pomalaa (MOP-PP) sudah mencapai 20,1 persen per akhir Desember 2012.
’’Selain ketiga proyek tersebut, Antam juga memiliki dua proyek utama lainnya yakni proyek Smelter Grade Alumina (SGA) Mempawah dan proyek Nickel Pig Iron Mandiodo. Kedua proyek tersebut saat ini berada dalam tahap studi kelayakan,’’ pungkas dia. (dri)
’’Capaian produksi ini cukup baik di tengah kendala penurunan bijih emas di Pongkor yang merupakan uncontrollable factor,’’ kata Sekretaris Perusahaan Antam Tedy Badrujaman di Jakarta seperti yang dilansir INDOPOS, Senin (29/4).
Sementara penjualan emas mencapai 7.024 melebihi target sebesar 7.009 kg. Pada 2012, Antam berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 2,99 triliun. Angka ini naik 55 persen dibanding laba tahun sebelumnya, 2011, sebesar Rp 1,92 triliun.
Selain itu, Antam meraup kenaikan menjadi Rp 10,45 triliun dari sepanjang 2011 yang Rp 10,35 triliun. Sementara beban pokok penjualan naik 15 persen menjadi Rp 8,43 triliun dibanding tahun sebelumnya Rp 7,32 triliun.
Tedy menambahkan, di 2013, Antam berharap produksi emas Pongkor dapat ditingkatkan, sehingga menargetkan total produksi emas 3.316 kg yang berasal dari Pongkor sebesar 2.001 kg dan Cibaliung sebesar 1.316 kg.’’Antam menargetkan volume penjualan emas mencapai 7.601 kg pada 2013,’’ sebutnya.
Antam melaksanakan aktivitas eksplorasi emas di daerah Pongkor, Bogor; Papandayan, Garut; Cibaliung, Pandeglang; Muara Manderas, Jambi; dan Bengkulu Utara.
Saat ini, perseroan masih mengerjakan beberapa proyek seperti konstruksi proyek CGA Tayan yang telah mencapai 86 persen pada akhir 2012 dan mulai dilakukan commissioning di kuartal III tahun ini.
Tedy menjelaskan, sampai dengan Desember 2012, konstruksi proyek-proyek utama Antam yakni proyek chemical grade alumina (CGA) Tayan, proyek feronikel Halmahera Timur, serta proyek modernisasi dan optimasi pabrik feronikel Pomalaa, yang juga mencakup pembangunan pembangunan PLTU Pomalaa (proyek MOP-PP), berjalan on track.
Untuk proyek feronikel Halmahera Timur, progress konstruksi fisik proyek mencapai 3,9 persen sementara kemajuan konstruksi proyek perluasan pabrik feronikel (P3F) Pomalaa yang sebelumnya dikenal dengan nama proyek modernisasi dan optimasi pabrik feronikel Pomalaa (MOP-PP) sudah mencapai 20,1 persen per akhir Desember 2012.
’’Selain ketiga proyek tersebut, Antam juga memiliki dua proyek utama lainnya yakni proyek Smelter Grade Alumina (SGA) Mempawah dan proyek Nickel Pig Iron Mandiodo. Kedua proyek tersebut saat ini berada dalam tahap studi kelayakan,’’ pungkas dia. (dri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prioritaskan Renegosiasi Freeport
Redaktur : Tim Redaksi