2013, Ekonomi Sulut Diprediksi Lebih Atraktif

Selasa, 01 Januari 2013 – 04:42 WIB
MANADO -  Roda ekonomi Sulut diprediksi berputar lebih cepat. Perbankan Sulut maupun Pemprov Sulut sangat optimis, ekonomi Sulut akan mendaki di atas level 8 persen di tahun 2013 ini. Trend ini tercermin dari minat investasi di sektor jasa dan perdagangan yang terus menggeliat.

Dunia perbankan tumbuh positif, dan karena makin rajin membiayai sektor rill. Bergeraknya sektor rill menekan angka pengangguran terbuka yang diperkirakan di bawah tingkat pengangguran tahun 2012. Salah satu penekan, tahun ini Sulut akan merekrut pegawai negeri sipil (PNS). Di tahun kemarin, periode Agustus angka pengangguran terbuka sekira 7,79 persen, turun satu digit dibanding periode yang sama 2011 sekira 8,62 persen dari total penduduk.

"Sulut berada di koridor IV Master  Pembangunan Ekonomi Indonesia. 2013 nanti berbagai mega proyek dan infrastruktur akan mulai bermunculan, ini cita-cita dan keinginan pahlawan kita (Sam Ratulangi) sejak tahun 30-an silam untuk menjadikan Sulut sebagai pintu gerbang di Asia Pasifik, dan ini kita akan capai," ujar Gubernur Sulut, Sinyo Harry Sarundajang seperti dilansir Manado Post (JPNN Group), Selasa (1/1).

Pria yang akrab disapa SHS ini menambahkan, tahun ini arus wisatawan lokal dan luar negeri akan makin bertambah. Kedatangan tamu luar yang diperkirakan Februari akan ada iven Hari Pers Nasional dan Oktober akan ada pertemuan para pimpinan perguruan tinggi agama se Indonesia, makin memacu pertumbuhan ekonomi.  "Tahun ini jumlah wistawan mancanegara (wisman) tumbuh 20 persen dibanding tahun sebelumnya," katanya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Dantes Simbolon menambahkan pertumbuhan ekonomi Sulut banyak disumbang sektor keuangan termasuk perbankan, sektor pariwisata, perdagangan, hotel dan restoran, konstruksi, serta jasa-jasa. "Tapi hasil survei lengkapnya nanti akan dilihat pada Rakernas 2013 nanti," ujar  Simbolon.

Karo Ekonomi Setprov Sulut Dr Adry Manengkey menjelaskan tumbuhnya perekonomian Sulut di atas rata-rata nasioanal ini karena iklim investasi cukup kondusif di Sulut. Tak hanya itu berbagai sektor yang berperan termasuk pariwista, perdagangan, pertanian, perikanan dan beberapa  sektor lainnya ikut terlibat memompa denyut nadi pertumbuhan perekonomian ini.

"Tahun depan pertumbuhan ekonomi Sulut dari 8 persen 2012 di atas nasional, bukan kemustahilan jika kita tetap jaga bersama akan tumbuh lebih bergairah, alasannya berbagai insfratuktur daerah termasuk investor yang akan menanamkan modalnya satu persatu 2013 nanti akan mulai bermunculan," katanya saat dihubungi melalui via hadphone di LA USA.

Senada diungkapkan pengamat ekonomi Fekon Unsrat Dr Vecky Masinambow. "Sejak beberapa tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Sulut lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Nasional, bahkan perbedaannya signifikan," tambahnya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Harold P B Monareh melalui Kepala Bidang Pengawasan Disnaker Supartoyo mengatakan, wajar jika pertumbuhan ekonomi Sulut di atas nasional, jumlah perusahaan dan serapan tenaga kerja dari tahun ke tahun pun terus mengalami perkembangan yang luar biasa. Saat ini saja berdasarkan data Disnaker jumlah tenaga kerja di Sulut lebih dari 100 ribu jiwa yang bekerja di 485 perusahaan (BUMN,pengusaha-pengusaha kelas menengah ke bawah, dan sebagainya, red) yang ada di Sulut. "Angka, jumlah perusahaan dan tenaga kerja ini, pasti akan lebih banyak lagi di 2013," jelasnya.

Kata Supartoyo, Upah Minimum Provinsi (UMP) Sulut  menjadi Rp1.550.00 terhitung mulai 1 Januari 2013, akan menjadi perangsang roda ekonomi Sulut.  Selain itu akan ada rekrutmen PNS di semua kabupaten dan kota.

"Surat Keputusan (SK) gubernur Sulut untuk penetapan UMP ini sudah pasti akan diberlakukan tahun depan," ungkapnya. Bagi pencari kerja juga tahun depan, akan banyak yang akan diterima dari tahun-tahun sebelumnya pasalnya hampir sebagian besar instansi tenaga kerjanya akan pensiun. "Jumlahnya kami belum bisa prediksi, tapi berdasarkan pengamatan kami, ini adalah kesempatan besar bagi pencari kerja 2013 nanti," katanya. (adi)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Alokasi Dana Revitalisasi Pasar Tradisional Rp 740 Miliar

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler