JAKARTA – Percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terkendala masalah pembangunan infrastruktur yang kurang memadai. Hal itu juga yang menjadi keluhan para pelaku ekonomi yang akan berinvestasi di dalam negeri.
“Mereka (pelaku ekonomi) mengatakan pertumbuhan ekonomi bisa menyamai China dan India, tapi masalah terkendala infrastruktur yang kurang memadai dan ini adalah masalah nasional,” ujar Wakil Presiden Boediono saat menutup acaa Musrenbangnas di Jakarta, Kamis (26/4).
Boediono mengharapkan, jika ada proyek-proyek infrastruktur jalan dan lain sebagainya di daerah maka diminta untuk mempercepat pembangunan tersebut. Pasalnya, rumitnya pembangunan infrastruktur di dalam negeri bukan lah hal yang baru. Dicontohkan, membuka SPBU saja membutuhkan sebanyak 17 izin.
“Itu yang sederhana, bayangkan kalau kita membangun infrastruktur yang besar. Mari kita sama-sama atasi, banyak masalah yang non anggaran," terangnya.
Selain itu, tambahnya masalah yang perlu disoroti lebih jauh dalam pembangunan ekonomi adalah kemiskinan. “Cadangan devisa terus naik tapi kalau tidak ada progres dari kemiskinan ya salah. Karena intinya adalah pembangunan manusia, kita berikan untuk kelompok yang tidak mampu,” ungkapnya.
Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Armida S Alisyahbana mengatakan, pembangunan tahun 2013 difokuskan kepada jalan dan pelabuhan terutama di Indonesia bagian timur, berdasarkan karakteristik geografis maupun kapasitas masyarakat setempat agar konektifitas antar daerah bisa terealisir.
Dimana, pembangunan jalan dan pelabuhan ini akan menyasar propinsi Papua, Papua Barat, Maluku, Nusa Tenggara. Disamping itu, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan Sumatera pun akan diperbaiki untuk meningkatkan kualitasnya.
“Peningkatan pelabuhan dimaksudkan untuk mengurangi beban jalan juga efisiensi distribusi melalui short shipping,” pungkasnya. (naa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Laba CIMB Niaga Meningkat 29 Persen
Redaktur : Tim Redaksi