2013, Kalsel Diserbu Pencari Kerja

Minggu, 30 Desember 2012 – 01:53 WIB
BANJARMASIN  – Tahun 2013 diprediksi Kalsel akan mendapat limpahan banyak tenaga kerja. Membeludaknya kedatangan pencari kerja ini disebabkan karena adanya rasionalisasi yang dilakukan beberapa perusahaan di Pulau Jawa. Rasionalisasi sendiri terjadi karena dampak dari kebijakan penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang cukup tinggi.
   
Ketua Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kalsel Adi Laksono mengungkapkan, berdasarkan informasi yang diterimanya, pada 2013 ini akan banyak perusahaan yang melakukan rasionalisasi karyawan dampak dari kebijakan penetapan UMP yang terlalu tinggi di tengah kondisi ekonomi yang lesu.

Berbeda dengan di Kalsel, yang hingga kini dinilai sebagai daerah yang cukup kondusif dalam kegiatan ekonomi, sehingga ancaman rasionalisasi hampir tidak ada. "Karena iklim yang cukup kondusif tersebut, tidak menutup kemungkinan banyak tenaga kerja yang akan menyerbu ke daerah ini," katanya.

Bila kondisi tersebut tidak segera diantisipasi, tambah Adi, dikhawatirkan akan menjadi salah satu penyebab terjadinya ledakan pengangguran yang pada akhirnya bisa menghambat pertumbuhan ekonomi. Meski pada dasarnya krisis Eropa yang terjadi saat ini tidak terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kalsel yang kini banyak bertumpu pada sektor jasa.
   
"Memang benar saat ini tiga sektor unggulan ekspor Kalsel sedang menurun, seperti batubara, karet dan sawit, namun hal tersebut tidak berpengaruh besar pada pertumbuhan ekonomi Kalsel," katanya. Menurut Adi, pada 2013 ekonomi Kalsel akan tetap tumbuh cukup bagus walaupun persentasenya tidak lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional.
   
Khusus ekspor memang masih akan cukup berat, kecuali ada kebijakan pemerintah yang mendukung seperti dibukanya kembali izin ekspor kayu gergajian dari hasil hutan tanaman industri. Malaysia bahkan telah melakukan hal tersebut karena tanaman HTI-nya tumbuh cukup pesat, yang kini mencapai tiga juta hektar.
   
“Sementara Indonesia mungkin masih sulit, karena kayunya tidak ada," katanya.  Khusus Kalsel, sebenarnya bila kebijakan tersebut dibuka, masih bisa mengirim kayu-kayu tersebut ke berbagai negara dan ini akan banyak mendongkrak ekonomi Kalsel. (mrn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Maskapai Lirik Bandara Juwata

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler