JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan menambah jumlah petugas kesehatan haji Indonesia (PKHI). Ditargetkan, jumlah PKHI yang akan direkrut sebanyak 67 ribu orang.
Menurut Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Ali Gufron Mukhti, rekrutmen PKHI ini sudah dimulai Maret. Bahkan untuk Jawa Barat, rekrutmen sudah dimulai pada Februari.
"Untuk Sulawesi Utara, rekrutmennya dimulai tanggal 4 Maret sampai 17 Maret. Daerah lainnya, masih menunggu dan diimbau secepatnya," kata Wamenkes dalam rapat dengar pendapat Komisi VIII DPR RI, Senin (4/3).
Dalam rekrutmen PKHI, Kemenkes telah menganggarakan Rp 23,8 miliar untuk akomodasi petugas kesehatan dan konsumsi pasien (jamaah) maupun petugas. Terhadap usulan Kemenkes ini, Komisi VIII pada dasarnya menyetujui hanya saja pemerintah diminta untuk merinci penggunaan anggaran tersebut.
"Sebaiknya untuk rekrutmen PKHI memprioritaskan petugas yang telah melaksanakan ibadah haji. Tujuannya untuk meningkatkan pelayanan kepada jamaah haji," kata Hidayat Nur Wahid, anggota Komisi VIII.
Politisi PKS ini menyarankan agar proporsinya 50 : 50 atau 60 : 40. Bila porsi petugas kesehatan yang belum haji lebih banyak, menurut Hidayat, fokusnya terpecah untuk ibadah dan melayani pasien.
Sementara Wamenkes Ali Gufron Mukhti mengatakan, selama ini pihaknya memang mengutamakan merekrut petugas yang sudah berhaji, bahkan porsinya 70 : 30. "Untuk penyelenggaraan haji 1434 hijriah/2013 masehi, kami akan tetap mengutamakan petugas yang sudah haji ditambah yang belum haji. Nanti mekanismenya akan kita atur agar tidak mengganggu pelayanan haji," tandasnya. (esy/jpnn)
Menurut Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Ali Gufron Mukhti, rekrutmen PKHI ini sudah dimulai Maret. Bahkan untuk Jawa Barat, rekrutmen sudah dimulai pada Februari.
"Untuk Sulawesi Utara, rekrutmennya dimulai tanggal 4 Maret sampai 17 Maret. Daerah lainnya, masih menunggu dan diimbau secepatnya," kata Wamenkes dalam rapat dengar pendapat Komisi VIII DPR RI, Senin (4/3).
Dalam rekrutmen PKHI, Kemenkes telah menganggarakan Rp 23,8 miliar untuk akomodasi petugas kesehatan dan konsumsi pasien (jamaah) maupun petugas. Terhadap usulan Kemenkes ini, Komisi VIII pada dasarnya menyetujui hanya saja pemerintah diminta untuk merinci penggunaan anggaran tersebut.
"Sebaiknya untuk rekrutmen PKHI memprioritaskan petugas yang telah melaksanakan ibadah haji. Tujuannya untuk meningkatkan pelayanan kepada jamaah haji," kata Hidayat Nur Wahid, anggota Komisi VIII.
Politisi PKS ini menyarankan agar proporsinya 50 : 50 atau 60 : 40. Bila porsi petugas kesehatan yang belum haji lebih banyak, menurut Hidayat, fokusnya terpecah untuk ibadah dan melayani pasien.
Sementara Wamenkes Ali Gufron Mukhti mengatakan, selama ini pihaknya memang mengutamakan merekrut petugas yang sudah berhaji, bahkan porsinya 70 : 30. "Untuk penyelenggaraan haji 1434 hijriah/2013 masehi, kami akan tetap mengutamakan petugas yang sudah haji ditambah yang belum haji. Nanti mekanismenya akan kita atur agar tidak mengganggu pelayanan haji," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Garap Lagi Saksi Impor Sapi
Redaktur : Tim Redaksi