“Kami sudah jalankan peremajaan lahan mulai 2011 secara perlahan untuk kebun inti. Nanti pada tahun 2014 untuk kelapa sawit tersebut, diharapkan bisa diproduksi sehingga bisa menambah pencapaian maksimal kelapa sawit,” ujar General Manager Operasional PTPMO Wilayah Sumsel Lampung, Yusdi Simbolon, saat ditemui wartawan koran ini usai acara silaturahmi di gedung Graha Pena Palembang, Sabtu (22/12).
Menurutnya, pihaknya memang tidak memproduksi kelapa sawit dari kebun inti yang seluas 6.000 hektare. Namun, kebun plasma yang juga memiliki luas yang sama mampu menghasilkan sekitar 300-350 ton per harinya. “Karena pabrik memiliki kapasitas produksi kelapa sawit sebanyak 60 ton per jam sehingga kami menampung kelapa sawit dari petani di luar kebun dan perusahaan yang belum memiliki pabrik,” terang dia.
Kebun inti seluas 6.000 hektare yang belum bisa memproduksi mengakibatkan penurunan omzet. Namun untuk mendapatkan hasil yang lebih berkualitas, pihaknya melakukan peremajaan tersebut secara per 2.000 lahan. “Kita sudah selama 30 tahunan berdiri. Sehingga untuk peremajaan lahan, sangat diperlukan,” ungkap dia.
Kepala KUD PT PTPMO, Zakki Hakim menambahkan, saat ini ada sekitar 18 KUD yang terserap di perusahaan perkebunannya yang mengumpulkan TBS kelapa sawit. “Kami hanya terima hasil produksi. Untuk harga, ditentukan Dirjenbun yang disesuaikan perdagangan internasional sehingga tidak ada tawar-menawar,” ungkapnya.
Manajer HRD PTPMO, Abdul Satar, menuturkan pihaknya memiliki perkerja lebih dari 3.000 orang. dimana untuk karyawan tetap, sekitar 1.700 orang dan sisanya merupakan pekerja borongan. “Kami memiliki total karyawan tetap dengan perincian 90 persennya merupakan karyawan dari lokal (warga asal Sumsel, red) dan sisanya 10 persen karyawan yang diambil dari luar Sumsel. “Kami mengutamakan warga setempat yang lulus kualifikasi seleksi karyawan dikarenakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sekitar perusahaan,” ujar dia.
Satar mengaku, perusahaan setiap tahunnya sudah melakukan berbagai kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) sesuai dengan program yang ada dengan alokasi dana sebesar Rp1 miliar. “Program CSR yang dilakukan, seperti sarana ibadah, akademik atau pendidikan, kepentingan umum/sosial, peringatan hari raya, dan lain sebagainya,” tutur dia.
Dengan berbagai kegiatan dan upaya yang dilakukan perusahaan, lanjut dia lagi, pihaknya berharap mampu menjadikan perusahaan ini menjadi industri kelapa sawit nomor satu di Indonesia. “Kami akan terus memberikan yang terbaik untuk masyarakat di sekitar perusahaan agar mampu bekerja sama dalam upaya membantu pembagunan perusahaan dan daerah,” tutup dia.
Dalam acara silaturahmi tersebut, dihadiri pula oleh jajaran staf Sumatera Ekspres seperti Manajer HRD Hamka Abdullah, Manager Advertising Area Palembang St Reno Irawan, Pemimpin Redaksi Agus Srimudin. “Ini sebagai forum silaturahmi PTP Minanga Ogan dan perkenalan direksi perusahaan dengan Sumatera Ekspres agar terjalin hubungan yang harmonis,” ungkapnya. (cj15/via/ce4)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menjelang Liburan Natal, PIM Diserbu Masyarakat
Redaktur : Tim Redaksi