jpnn.com - JAKARTA-Kompetisi Indonesia Super League (ISL) tahun depan memang akan diikuti oleh 22 klub dengan format dua wilayah. Namun, format kompetisi yang merupakan pengualangan era Divisi Utama dahulu, bakal berubah jumlahnya pada kompetisi 2015 dengan menyisakan 20 klub.
Sekjen PSSI Joko Driyono menuturkan bahwa regulasi dalam kompetisi untuk promosi dan degradasi yang akan mengatur jumlah peserta kompetisi ke depan. Karena itu, pada tahun ini ada empat tim yang degradasi dan dua tim promosi.
BACA JUGA: Valencia Tunjuk Pizzi Gantikan Djukic
"Ini sebagai liga unifikasi. Karena itu jumlah klub 22, tapi itu akan berkurang menjadi 20 di musim selanjutnya," katanya, Kamis (26/12).
Skema promosi degradasi ini memang berbeda dengan ISL musim-musim sebelumnya. Dimana, biasanya tiga tim yang degradasi dan tim di peringkat 15 akan melakukan playoff dengan peringkat empat di Divisi Utama.
BACA JUGA: Hodgson Pusing Pilih Pemain Muda Inggris
Nah, ke depan, model promosi dua tim Divisi Utama dan degradasi empat tim ini, akan berlangsung untuk musim 2014 dan 2015 berturut-turut. Tujuannya, agar pada 2016 kompetisi ISL bisa kembali diikuti oleh 18 klub.
"Sistem ini hanya berlaku untuk dua musim saja. Di 2016, jumlah peserta ISL kembali ideal, 18 klub," terang lelaki asal Ngawi tersebut.
BACA JUGA: Gol Bunuh Diri Bantu MU Bekuk Hull 3-2
Karena itu, dengan format dua wilayah yang dihuni sebelas tim di tiap wilayahnya, maka dua tim terbawah di wilayah barat dan wilyah timur akan digredasi. Mereka digantikan dengan juara dan runner up Divisi Utama musim 2014.
Sementara itu, regulasi lainnya adalah terkait penggunaan pemain asing yang dipastikan berkurang untuk musim ini. Jika sebelumnya lima pemain asing bisa dikontrak, maka kali ini hanya empat pemain asing dengan rincian satu Asia dan tiga non Asia.
"Tapi dalam setiap pertandingan hanya boleh tiga pemain yang diturunkan," ucap Joko.
Dengan regulasi ini, mantan pemain Nasional bambang Nurdiansyah menilai cukup bagus untuk perkembangan pemain lokal. Dengan begitu, Timnas tidak akan kekurangan stok pemain berkualitas karena klub bisanya lebih memilih pemain asing untuk mendongkrak prestasi secara instan.
"Kalau cuma tiga pemain asing yang main itu bagus. Jadi tidak semua posisi penting diisi oleh pemain asing. Ini bagus untuk Timnas ke depannya, karena mereka bisa dapat knowledge dari pemain asing," tegasnya. (aam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Trofi Liga Champions Jadi Buruan Utama Madrid
Redaktur : Tim Redaksi