2020, Pupuk Indonesia Capai Rekor Produksi dan Penjualan

Selasa, 01 Juni 2021 – 15:40 WIB
Pupuk Indonesia (Ilustrasi). Foto Pupuk Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia sepanjang 2020 berhasil menjaga kinerja perseroan di kala pandemi Covid-19.

Dalam laporan keuangan konsolidasi 2020, Pupuk Indonesia memecahkan rekor produksi pupuk tertinggi, dan juga rekor volume penjualan untuk produk pupuk dan non pupuk.

BACA JUGA: Hasil Produktivitas Tanaman Petani Meningkat, Pupuk Indonesia Perluas Program Agro Solution

Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman mengatakan perseroan bisa menjaga kinerja dengan baik meski dibayangi pandemi covid-19.

“Total produksi pupuk 2020 mencapai 12,26 juta ton atau 117 persen dari target pemegang saham," kata Bakir.

BACA JUGA: Alvin & Larissa Umbar Masalah di IG, Mbah Mijan: Pasangan Penuh Gairah, Usia Memang tak Pernah Bohong

Sedangkan untuk produk non pupuk, seperti amoniak, asam sulfat, asam fosfat dan produk lainnya mencapai 7,12 juta ton.

“Sehingga total volume produksi 2020 baik untuk pupuk maupun produk non pupuk mencapai 19,38 juta ton, atau 118% dari RKAP," jelas Bakir.

BACA JUGA: Heboh Video Ayu Ting Ting dan Andre Taulany, Aldi Taher: Daripada Elus-elus, Mending Poligami

Adapun beberapa faktor yang mendorong peningkatan produksi adalah telah optimalnya operasional pabrik-pabrik baru perseroan, yaitu Amurea II di Gresik dan Pusri 2B di Palembang.

“Semua ini tidak mungkin terwujud tanpa kinerja direksi dan karyawan di anak-anak perusahaan yang mampu menjaga kehandalan pabrik sehingga dapat beroperasi optimal selama 2020," kata Bakir. 

Kinerja di bidang produksi juga diikuti dengan penjualan yang cukup menggembirakan. Total volume penjualan di tahun 2020, baik untuk produk pupuk maupun non pupuk mencapai 14,37 juta ton.

Rincian penjualan terdiri dari penjualan pupuk ke sektor PSO sejumlah 8,43 juta ton, penjualan ke sektor non PSO sebesar 4,94 juta ton dan penjualan produk non pupuk sebesar 970 997 ribu ton.

“Perusahaan melakukan sejumlah inisiatif untuk meningkatkan efisiensi sehingga produk kita dapat bersaing dan memiliki penetrasi yang baik di pasar internasional maupun ke sektor perkebunan dan industri di dalam negeri," papar Bakir.

Kinerja keuangan perusahaan juga tetap terjaga meskipun banyak industri yang terpengaruh oleh wabah covid-19.

Sepanjang 2020, Pupuk Indonesia mencatat pendapatan sebesar Rp71,87 triliun.

Aset perusahaan tercatat senilai Rp122,49 triliun. Sepanjang 2020, perseroan tetap mampu melaksanakan kewajiban-kewajibannya terkait dengan pembayaran utang-utang.

“Jadi bila asset terlihat menurun dibandingkan tahun sebelumnya, itu adalah karena perusahaan berhasil melakukan pembayaran sejumlah utangnya meski di tengah krisis Covid-19," jelas Bakir.

Memasuki 2021, menurut Bakir, perseroan telah menetapkan lima inisiatif strategis guna mensukseskan transformasi bisnis perusahaan sebagaimana arahan Kementerian BUMN.

“Lima pilar tersebut adalah menjadi perusahaan yang lebih customer centric, mendorong riset, pengembangan dan inovasi, meningkatkan kehandalan dan efisiensi operasi dan rantai pasok, mengamankan dan mengoptimalkan pasokan bahan baku serta sustainability dan circular economy," papar Bakir.

Selain itu, perseroan juga merencanakan membangun pabrik baru, Pusri 3B di Palembang, dan mengembangkan industri pupuk dan petrokimia di Kawasan Bintuni, Papua Barat.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan Syahrul: Saya Setuju PT Pusri Terus Berkembang, Negeri ini Butuh Pupuk yang Baik


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler