2021, Pemerintah Bakal Menambah Stimulus Sektor Perumahan

Minggu, 13 Desember 2020 – 21:11 WIB
Rangkaian acara HUT KPR BTN ke-44. Foto dok BTN

jpnn.com, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 diproyeksikan bisa mencapai 5 persen.

Angka itu jauh membaik dibandingkan 2020 yang diperkirakan mengalami kontraksi sebesar -1,7 persen hingga -0,6 persen.

BACA JUGA: 44 Tahun Salurkan KPR, BTN Telah Kucurkan Kredit Sebesar Rp317 Triliun

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Andin Hadiyanto saat menyampaikan paparannya pada HUT KPR BTN ke-44 pekan lalu.

Andin menilai sektor property/perumahan sangat berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi karena Pemerintah juga meyakini sektor tersebut sangat strategis, sehingga menjadi perhatian dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

BACA JUGA: Agnez Mo Salami Semua Juri Pop Academy Indosiar Kecuali Soimah, ada Apa?

“Karena sektor properti sangat strategis, melekat di berbagai dimensi, tidak hanya dimensi ekonomi, tapi juga dimensi sosial, keuangan dan juga fiskal. Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi backlog perumahan nasional, jadi akan banyak tambahan rumah yang bisa diakses masyarakat, khususnya untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).” kata Andin.

Andin menilai dibutuhkan intervensi langsung dari Pemerintah untuk MBR. Sebab, angka backlog kepemilikan rumah sebesar 11,4 juta orang.

BACA JUGA: Robby Purba: Makan noh Uang Haram Adsense

Sementara backlog keterhuniaan adalah sebesar 7,6 juta orang. Intervensi yang dilakukan pemerintah mencakup sejumlah aspek di antaranya mendorong supply side dengan mengusahakan ketersediaan rumah, meningkatkan akses pembiayaan, harga rumah yang terjangkau dan program berkelanjutan.

Untuk itu, Kementerian Keuanganmemberikan sejumlah insentif fiskal dan alokasi anggaran belanja seperti  Subsidi Selisih Bunga (SSB), Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM), Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT), Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), Dana Alokasi Khusus Fisik (DAKF) serta dana bergulir Fasilitas Pembiayaan.

“Dukungan Pemerintah dari tahun ke tahun terus meningkat nilainya,” kata Andin.

Dengan dukungan pemerintah tersebut, Andin optimistis para pelaku sektor properti/perumahan dapat diakselerasi dengan baik. 

Perbankan khususnya dapat memaksimalkan perannya menjadi penyalur dana pemerintah baik  anggaran subsidi maupun Dana PEN yang sudah dialirkan sejak Juni lalu.

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Pahala Nugraha Mansury pada kesempatan yang sama menyambut baik dukungan Pemerintah dalam mendorong sektor properti/perumahan tersebut. Berkat dukungan Pemerintah, pada saat pandemi sekali pun, sektor properti terbukti dapat tumbuh positif.

“Tidak semua sektor terpengaruh pandemi, salah satu sektor yang memiliki kinerja yang cukup baik adalah sektor real estate, di triwulan III pertumbuhannya mencapai 2%,“ jelas Pahala.

Di tengah pandemi, dukungan pemerintah dioptimalkan dengan baik oleh Bank BTN, misalnya penyaluran Dana PEN, dan dana subsidi perumahan.

“Pemerintah menempatkan dana di Bank BTN sebesar Rp10 triliun. Hal itu guna mendorong sektor perbankan khususnya sektor perumahan. Hingga November 2020, Bank BTN telah berhasil merealisasikan Rp 25,6 triliun, hampir mencapai target yang sebesar Rp30 triliun yang sebagian besar mengalir ke KPR,” kata Pahala.

Ke depan, Pahala menegaskan tetap dibutuhkan dukungan di sektor perumahan. Tidak hanya di sisi demand, tapi juga sisi supply.

“Sektor supply pun tetap butuh bantuan, misalnya kredit subsidi untuk kredit konstruksi, kalau selama ini  subsidi diberikan untuk demand atau konsumen saja, mungkin dapat dipertimbangkan untuk pengembang  untuk diberikan susbidi,” kata Pahala.

Pahala sangat optimistis stimulus yang diberikan pemerintah untuk 2021 bakal dapat mengakselerasi sektor properti lebih cepat lagi karena perekonomian diprediksi membaik.

“Sektor properti memiliki peluang dalam percepatan pemulihan perekonomian nasional tersebut dikarenakan memiliki kontribusi yang positif terhadap penyerapan tenaga kerja dan peningkatan nilai PDB,” tukas Pahala.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler