21 Kecamatan di Lebak Krisis Air Bersih

Jumat, 01 November 2019 – 00:20 WIB
Seorang anak warga Cibuluh, Cibadak, Kabupaten Lebak, mengumpulkan air di sumur resapan irigasi sawah yang airnya sudah menyusut. Foto: Asep Fathulrahman/Antara

jpnn.com, LEBAK - 21 kecamatan di Kabupaten Lebak, Banten, menghadapi krisis air bersih akibat sumur dan sumber air mengering selama musim kemarau.

"Kekeringan meliputi wilayah Kecamatan Sajira, Cipanas, Bojongmanik, Leuwidamar, Cirinten, Warunggunung, Gunungkencana, Cihara, Wanasalam, Panggarangan, Bayah, Cigemblong, Cijaku, Cilograng, Cimarga, Muncang, Bayah, Cilograng, Rangkasbitung, Banjarsari, dan Cibadak," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak Kaprawi, Kamis (31/10).

BACA JUGA: Demi Air Bersih Harus Menginap di Tengah Hutan

Sementara warga Kota Rangkasbitung, menurut dia, menghadapi kekurangan air bersih karena gangguan jaringan saluran air perusahaan daerah air minum akibat pembedolan pintu air Pamarayan di Kabupaten Serang.

Warga yang menghadapi kekurangan air bersih terpaksa mengambil air dari sungai atau menggali lubang di dekat aliran sungai.

BACA JUGA: 5.000 Liter Air Bersih Dijual Rp 150 Ribu

"Kami terus mendistribusikan pasokan air bersih dengan cara bergantian akibat keterbatasan tangki," kata Kaprawi.

Hujan yang turun dalam beberapa hari terakhir, menurut dia, juga belum berdampak signifikan terhadap persediaan air di daerah-daerah yang menghadapi kekeringan.

"Kami memperkirakan musim hujan terjadi pada pertengahan November mendatang berdasarkan laporan BMKG," kata Kaprawi. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler