jpnn.com, SUMATERA BARAT - International Expo SMK Sumbar 2024 menghadirkan 225 produk dari puluhan SMK se-Sumatera Barat.
Produk-produk tersebut dipamerkan di 80 booth yang disiapkan para siswa hingga 11 Agustus mendatang.
BACA JUGA: Olah Tulang Ikan Tenggiri Jadi Kerupuk, SMKN 4 Bengkulu Raup Untung Berlipat
Mereka tidak sekadar jadi penjaga booth masing-masing, tetapi juga mempresentasikan langsung produknya pada para buyer dan investor dari mancanegara, mulai dari Malaysia, Jepang, hingga Jerman yang bakal datang langsung ke Ekspo.
Expo mengekspos seluruh kemampuan SMK se-Sumbar untuk memperlihatkan dirinya. Mulai dari kuliner, fashion, VR (Virtual Reality) hingga desain dan agribisnis. Booth didesain dengan kekinian, menguarkan artistik modern.
BACA JUGA: Resmikan Pameran InaRI Expo 2024 dan IEMS, Megawati Goreskan Pesan untuk Pelajar Bogor
“Kami mengapresiasi SMK di Provinsi Sumatera Barat yang telah mengimplementasikan kurikulum merdeka. SMK di Sumbar telah memberikan prestasi. Dan, itu memberikan warna pada SMK Indonesia,” ujar Muhammad Yusro, Direktur Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Vokasi Kemendikbudristek, Kamis (8/8).
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) H Mahyeld yang hadir dalam pembukaan expo mengatakan SMK adalah jawaban atas kehidupan berbangsa dan negara.
BACA JUGA: Kemendikbudristek & Kemendag Siapkan Lulusan SMK Jadi Bagian Rantai Pasok Industri
Pertarungan di dunia ini sekarang, pertarungan kompentensi. Pertarungan sertifikasi. Ini yang sekolah sepertinya orang tua.
"Harus ada kerja sama antara dunia pendidikan SMP dan SLTA,” ujar H Mahyeld.
Sepris Yonaldi, SE, MM, salah satu Tenaga Ahli di SMK Expo Sumbar 2024 berharap expo ini menjadi hilirisasi produk kreatif-inovatif siswa-siswa SMK. Di samping membuka dan memperluas jaringan.
Di tengah keriuhan itu, isu miring juga menerpa. Beberapa warga mendapatkan informasi, untuk masuk ke dalam expo dipungut bayaran sebesar Rp 50 ribu. Begitu juga untuk dapat menegakkan booth di lokasi acara.
“Kami tegaskan, tidak ada karcis masuk. Begitu juga soal sewa booth, kami tidak pernah memberlakukannya,” ujar Darmawi yang menjadi penyelenggara acara atau EO.
Sementara itu. Ketua DPRD Sumbar Supardi, SH, menambahkan, andaikan 50 persen tamatan SMK bisa berkreasi dan berinovasi, Indonesia akan lebih maju.
"Expo memusnahkan image siswa SMK sebagai warga kelas dua. Nenek moyang kita bukan hanya pelaut, tetapi juga pedagang. Enterpreneurship. Biar bengkel kecil asal mereka yang punya. Jangan biarkan expo SMK ini mati,” tutur Supardi. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad