jpnn.com, JAKARTA - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Viryan Aziz memastikan data pemilih yang dikelola penyelenggara pemilu aman. Tidak ada data yang diretas.
Viryan memberikan pernyataan kepada wartawan, setelah sebelumnya mengecek data pemilih yang ada di server KPU.
BACA JUGA: Bawaslu Temukan Kejanggalan Data Jumlah Pemilih dan Surat Suara
"Kondisi soft file DPT (daftar pemilih tetap) Pemilu 2014 di KPU aman, tidak kena hack atau bocor atau diretas. KPU RI sudah melakukan pengecekan terhadap data tersebut," ujar Viryan dalam pesan tertulis, Jumat (22/5).
Viryan juga menyatakan pihaknya menggandeng sejumlah pihak untuk mengecek data dimaksud. Yakni BSSN dan Cyber Crime Mabes Polri.
BACA JUGA: Update Corona 22 Mei: Penambahan Pasien Positif Masih Tinggi, Tetapi Lebih Baik dari Kemarin
"KPU juga sudah melakukan langkah aktif dengan pihak terkait. Yakni BSSN dan Cyber Crime Mabes Polri untuk menelusuri klaim yang bersangkutan (akun Twitter @underthebreach)," ucapnya.
Apakah data yang dikicaukan akun @underthebreach berasal dari sumber lain? Viryan menjawab kemungkinan iya.
BACA JUGA: Peringatan Keras MUI Kepada Pemerintah
"Iya. Data KPU sebagaimana saya sampaikan tidak bocor. Data DPT 2014 yang salah satunya ditampilkan adalah data yang bulan November 2013. Data format pdf adalah data yang diserahkan KPU kepada pihak eksternal sesuai Pasal 38 ayat 5 UU 8/2012 tentang Pemilu Legislatif," kata Viryan.
Untuk memperkuat pernyataannya, Viryan menegaskan daftar pemilih tetap (DPT) pada Pemilu 2019 lalu tidak sampai 200 juta jiwa.
Akun @underthebreach dalam kicauan sebelumnya menyebut seorang peretas mengklaim akan membocorkan 200 juta informasi warga tambahan.
Akun tersebut mengawali kicauannya tentang dugaan kebocoran data 2,3 juta penduduk Indonesia.
"Actor leaks information on 2,300,000 Indonesian citizens. data includes names, addresses, ID numbers, birth dates, and more. Appears to date back to 2013. Actor claims he will leak 200,000,000 additional citizens information soon," kicau akun @underthebreach, Kamis (21/5) kemarin.
(Aktor membocorkan informasi tentang 2.300.000 warga Indonesia. data termasuk nama, alamat, nomor ID, tanggal lahir, dan banyak lagi. Muncul tanggal kembali ke 2013. Aktor mengklaim dia akan membocorkan 200.000.000 informasi warga tambahan segera).
Dalam kicauannya akun tersebut menyertakan tiga tangkapan layar. Masing-masing forum di dark web, DPT KPU dan folder nama-nama kota di Jawa Tengah. (gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang