23 Kambing Mati Terbakar, Wakiman Sedih dan Lemas

Rabu, 21 Agustus 2024 – 14:46 WIB
Lokasi kebakaran kandang kambing di Kampung Jetis Nglarang, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

jpnn.com - SEMARANG - Kebakaran menghanguskan kandang kambing di Kampung Jetis Nglarang, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (20/8).

Sebanyak 23 ekor kambing pun mati terpanggang.

BACA JUGA: Korban Kebakaran di Manggarai Terima Bantuan Sosial

Kapolsek Gunungpati Kompol Agung Raharjo menyebut insiden itu bermula dari aktivitas keluarga korban yang membakar sampah di tungku dekat kandang.

"Di sekitar tungku banyak kayu bakar sehingga membakar dapur dan merambat ke kandang kambing milik korban yang berada di belakang rumah," kata Kapolsek, Rabu (21/8).

BACA JUGA: TPA Jatibarang Semarang Kebakaran, Seluruh Armada Damkar Dikerahkan

Saat kejadian, warga sekitar berupaya memadamkan api yang menjalar ke kandang kambing itu.

Setelah tiga armada pemadam kebakaran diterjunkan, api berhasil dijinakkan sekitar pukul 10.20 WIB.

BACA JUGA: Kebakaran TPA Jatibarang Semarang Sudah Padam, Penyebab Belum Diketahui

"Kalau satu ekor kambing harganya Rp 2,5 juta, total kerugian sekitar Rp 60 juta," katanya.

Sementara itu, pemilik kandang, Wakiman (56) tak kuasa menahan kesedihan melihat seluruh kambing miliknya mati terbakar.

Saat itu, Wakiman sedang berada di ladang menjemur jagung yang baru saja dipanen. Dia mengetahui peristiwa itu dari tetangganya.

Dia bilang anak perempuannya yang berada di rumah tak bisa berbuat apa-apa melihat api yang kian membesar. Posisi saat itu, mayoritas tetangganya tak berada di rumah karena sedang bekerja.

"Aduh, kambing saya habis. Saya sedih, lemas, dan menangis. Namun, yang namanya nasib mau bagaimana lagi," kata Wakiman, yang telah beternak sejak 2017 itu.

Dia hanya tak menyangka bahwa kambing yang dirawatnya sejak kecil mati dalam sekejap. Kendati begitu, Wakiman tak mau terus-menerus meratapi kesedihan.

"Kalau dirasakan, malah menangis terus, nanti jadi ke mana-mana. Saya masih semangat beternak kambing, nanti kalau ada rezeki mau beli lagi," katanya.

Seluruh ternak milik Wakiman bermula dari dua ekor kambing yang diterima dari program hibah Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang pada 2017.

Kelompok Tani Pragolopati Makmur Muhammad Asroni mengatakan telah menyampaikan peristiwa ini kepada Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Semarang.

"Seluruh kambing sudah dikubur. Kami berharap semoga dapat perhatian dan bantuan lagi dari Pemkot Semarang," kata Muhammad. (mcr5/jpnn)


Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Wisnu Indra Kusuma

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler