23 Mahasiswa asal Banyuwangi Memilih Pulang dari China dengan Biaya Sendiri

Selasa, 11 Februari 2020 – 23:44 WIB
Para mahasiswa yang pulang dari China. Foto: Pojokpitu

jpnn.com, BANYUWANGI - Sebanyak 23 mahasiswa asal Banyuwangi yang berkuliah di China memilih pulang karena wabah virus corona.

Mereka pulang ke Indonesia dengan biaya pribadi karena desakan orang tua yang khawatir bahaya virus mematikan tersebut.

BACA JUGA: Takut Virus Corona, Mahasiswi asal Bondowoso Pulang dari China dengan Biaya Sendiri

Mahasiswa yang berkuliah di Nanjing University Information Science Technology (NUIST) dan Ningbo University Of Technology (NBUT) sudah tiba di Banyuwangi.

Untuk sementara waktu, mereka memilih belajar di Lembaga Pembelajaran di Banyuwangi yang memfasilitasi mendapatkan beasiswa menempuh pendidikan ke luar negeri.

BACA JUGA: Mahasiswi Kedokteran Pulang dari Beijing Langsung Masuk Ruang Isolasi 7 Hari

Faris Azhar mahasiswa Nanjing University menceritakan, selama di China, merasakan bagaimana ketatnya pengamanan agar virus corona tidak semakin menyebar luas.

"Setiap ada tamu yang keluar masuk kampus atau asrama akan di cek dulu suhu tubuhnya. Sekaligus didata identitasnya. Bahkan untuk mahasiswa yang ada di dalam kampus sudah tidak diperkenankan berinteraksi dengan mahasiswa lain, maupun warga yang berasal dari Wuhan. Penjagaan ekstraketat untuk memastikan para mahasiswa yang ada tidak sampai terkontaminasi virus corona," ujar Faris.

Dia menambahkan kondisi jalan raya di sana juga sudah mulai sepi karena pengetatan pengamanan.

"Karena situasi dan kondisi yang memaksa kami untuk memilih pulang kampung, daripada harus terisolasi di dalam kampus," kata Faris.

Sementara itu, Handoyo Saputro, Direktur Desy Education Banyuwangi yang memfasilitasi mereka mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri memastikan, kepulangan ke Indonesia sudah mendapatkan persetujuan dari pihak kampus.

Para mahasiswa yang sudah tiba di Banyuwangi ini juga dipastikan aman dari virus corona.

"Karena sebelum pulang ke tanah air, telah melewati segala pemeriksaan. Baik saat masih berada di dalam kampus, maupun saat mereka di bandara China, dan Indonesia," ujar Handoyo.

Belum diketahui pasti kapan para mahasiswa itu akan kembali lagi ke China untuk melanjutkan kuliah.

Sebab pemerintah Indonesia juga masih menutup sementara waktu penerbangan pesawat ke negeri China.

Pihak kampus di China juga masih belum bisa memberikan kepastian kapan waktu mereka boleh kembali, hingga kondisinya benar-benar sudah kondusif. (pul/pojokpitu/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler