jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Husni Kamil Manik, mengatakan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilihan presiden (Pilpres) 2014 di Hong Kong, mencapai 100 ribu jiwa.
Karena itu, kata Husni, PPLN Hong Kong tidak saja menerapkan pola pemilihan dengan mendirikan 13 tempat pemungutan suara (TPS). Namun juga memberi kesempatan pada masyarakat untuk memilih dengan menggunakan jasa pos dan drop box.
BACA JUGA: Anggap Faktor Jokowi Dongkrak Partisipasi Pemilih di Luar Negeri
"Pemerintah setempat punya aturan sendiri, begitu jam 5 sore ya TPS harus ditutup,” ujar Husni di Gedung KPU, Jakarta, Senin (7/7).
Saat ditanya berapa standar pemilih untuk tiap TPS guna menampung banyaknya pemilih, Husni menyatakan tidak ada standar baku. Ia hanya menjelaskan kalau di dalam negeri diatur satu TPS melayani 800 pemilih.
BACA JUGA: Seleksi CPNS 2014 Sediakan Formasi Khusus
"Di luar negeri ada 3 cara untuk menggunakan hak pilih. Yaitu datang ke TPS, lewat pos dan dropbox. Yang mencoblos di TPS saja hanya sekitar 25.000 pemilih," katanya.
Husni menjelaskan, secara keseluruhan proses pemungutan suara untuk pemilih di luar negeri di 130 PPLN pada 4-6 Juli 2014, berjalan dengan baik.
BACA JUGA: Anas Tegaskan Pemilih PD Belum Tentu Mau Coblos Prabowo-Hatta
"Proses pemungutan suara yang difasilitasi di TPS dan pos antaran atau drop box, sudah selesai dilaksanakan. Sementara untuk pos reguler masih akan berlangsung pengiriman kembali oleh pemilih ke PPLN, sampai dilakukan rekapitulasi di PPLN. Jadi ada sekitar 5 hari ke depan, masih bisa," katanya.
Karena itu Husni belum dapat menjawab berapa total persentase partisipasi masyarakat di luar negeri dalam pemilihan presiden kali ini. Apalagi ada kemungkinan di antara pemilih yang terdaftar di luar negeri sudah kembali ke Indonesia. Karena data yang terupdate untuk DPT pilpres, bulan Mei lalu.
"Bagi pemilih yang sudah terdaftar di Indonesia kemudian ke luar negeri, dapat difasilitasi. Umumnya masuk klasifikasi daftar pemilih khusus tambahan (DPKTB)," katanya. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anas: Pemilih Demokrat Belum Tentu Pilih Prabowo-Hatta
Redaktur : Tim Redaksi