26 Tahun Tak Terlihat, Rantis Marinir Ini Masih Luar Biasa

Jumat, 27 Agustus 2021 – 12:49 WIB
Rantis Marinir MAN Kat1 8x8 LEGUAN MLC70. Foto: diambil dari Instagram Pasmar 1 @pasmar_1_korps_marinir

jpnn.com, JAKARTA - Kendaraan taktis atau rantis TNI AL yang satu ini sudah jarang terlihat. Apa itu?

MAN KAT1 8x8 LEGUAN MLC70, sebuah truk jembatan (bridgelayer) yang menjadi arsenal Zeni Korps Marinir.

BACA JUGA: KSAL Meluncurkan KRI Golok-688 yang Sulit Dideteksi Radar Musuh

Kemunculan pertama dari rantis marinir tersebut di muka publik adalah saat HUT ABRI 5 Oktober 1995 di Lanud Halim Perdanakusuma.

Dengan dimensinya yang paling besar dalam defile alutsista, dua unit MAN KAT1 yang melintas di depan podium kehormatan menjadi pusat perhatian warga saat itu.

BACA JUGA: Korps Marinir Turun Tangan untuk Percepat Vaksinasi

Seperti menjawab kerinduan publik setelah 26 tahun berlalu, Korps Marinir TNI AL memperlihatkan sosok MAN KAT1 8×8 LEGUAN MLC70 saat latihan.

Setelah lebih dari dua dekade sejak dipamerkan, jembatan taktis darurat itu ternyata masih dalam kondisi luar biasa, baik dan terawat.

BACA JUGA: Korps Marinir Tidak Hanya Berjaya di Laut, Ini Buktinya...

MAN KAT 1 8x8 LEGUAN MLC70 muncul lagi saat para prajurit Batalyon Zeni 1 Marinir (Yon Zeni 1 Mar) mengasah kemampuan dan profesionalisme dalam Latihan Perorangan Kesenjataan (LPK) di Kesatrian Marinir Hartono Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (23/8).

Kegiatan LPK ini dipimpin oleh Letda Marinir Dwi Budiyanto selaku Danton Zikon, dan bertindak sebagai Katim materi adalah Serka Mar Heri Sutarmo yang memberikan pelajaran teori dilanjutkan dengan praktek langsung untuk lebih memahami teknis pengoperasian jembatan taktis darurat.

Materi yang diajarkan kali ini adalah pengoperasian jembatan lipat tipe LEGUAN MLC 70.

Jembatan buatan Jerman itu memiliki bentang 26 meter dan punya daya tahan dilewati kendaraan hingga bobot 70 ton.

Jembatan taktis darurat itu bisa dipasang dengan cepat untuk mendukung gerak maju kendaraan militer ketika menghadapi rintangan berupa sungai ataupun medan tanah berceruk dalam.

"Material ini adalah jawaranya Yon Zeni 1 Marinir, laksanakan LPK dengan sungguh-sungguh agar kemampuan bantuan tempur zeni tetap terbina dan terpelihara," kata Danyon Zeni 1 Mar Letkol Marinir Rudi Sutisna saat latihan.

Selama kegiatan dan latihan tersebut, seluruh prajurit memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan serta selalu mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

MAN Kat1 8x8 LEGUAN MLC70 masuk kategori Military Mobile Bridge (MMB).

Jembatan lipatnya adalah tipe LEGUAN yang dibuat pabrikan asal Jerman, Krauss-Maffei Wegmann (KMW).

Jembatan LEGUAN dirancang untuk dapat dibawa oleh dua platform wahana, yaitu dengan basis tank (tracked vehicle) dan heavy truck (wheeled vehicle).

Khusus bicara wheeled vehicle bridge launching, syaratnya harus jelas, bahwa rantis ini mutlak punya kemampuan off road.

Dengan hadirnya LEGUAN MLC70, laju ranpur amfibi seperti BMP-3F, PT-76, BTR-50 dan BVP-2 Korps Marinir tak bakal menemui kendala bila harus menghadapi medan berceruk dalam.

Dengan daya tahan maksimum 70 ton, maka perlengkapan standar NATO ini masih ideal untuk dilalui Main Battle Tank (MBT) Leopard 2A4.

LEGUAN MLC70 dengan bobot 10,8 ton dapat digelar penuh dalam waktu kurang dari lima menit.

Jembatan terbagi dalam dua bagian, setiap bagian panjangnya 14 meter. Material jembatan terbuat dari campuran aluminum alloy. Moda operasinya dapat ditangani oleh seorang operator secara full otomatis dengan kendali elektronik. (indomiliter/tnialmilid/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler