3 Cara Bikin Iklan Panjang di YouTube

Kamis, 30 Januari 2020 – 20:35 WIB
Logo YouTube. Foto: Dedi Sofian/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Saat ini iklan berdurasi panjang dengan kisaran waktu di atas 30 detik di platform YouTube kian diminati. Dengan panjangnya durasi tersebut tentu memberikan kesempatan kepada pembuat iklan terus bereksplorasi.

YouTube sendiri telah mengizinkan iklan berdurasi panjang tampil di platformnya. Sebab dengan hadirnya iklan berdurasi panjang membuat suatu iklan itu kian menarik dan relevan. Bahkan, YouTube sendiri melihatnya iklan berdurasi panjang banyak diminati.

BACA JUGA: Daftar 10 Iklan Terfavorit di Youtube Indonesia

Creative Lead Google Indonesia, Ishak Reza mengatakan pihaknya tidak membatasi durasi waktu iklan di platform-nya. Reza menjelaskan, dengan kebijakan tersebut pembuat iklan bisa mengemas suatu iklan lebih menarik.

"Alasanya kami membolehkan iklan berurasi panjang karena orang selalu mencari konten. Mereka melihat kreatifitas terus berkembang. Jadi iklan dibangun tidak hanya pada produk, tetapi juga dibangun relevansinya dari masyarakat," ungkap Reza di Kantor Google Indonesia di Jakarta, Kamis (30/1).

BACA JUGA: Wow! TikTok Mengalahkan Instagram dan YouTube

Reza menambahkan, makin panjang durasi iklan, maka banyak juga peluang kreator untuk berkreasi. Selain bercerita, mereka juga bisa membangun merk dagang yang ingin diperkenalkan.

Selain itu, Reza pun berbagi informasi mengenai bagaimana tentang pembuatan tips iklan berdurasi panjang agar semakin menarik di YouTube. Berikut tiga tips cara membuat iklan berdurasi panjang di YouTube.(mg9/jpnn)

BACA JUGA: Pesan Penting Laksamana Siwi Saat Membuka Rapim TNI AL

- Curi Perhatian di 3 detik pertama

Tiga detik pertama merupakan waktu yang paling penting untuk mencuri perhatian penonton, mereka akan memutuskan akan lanjut menonton iklan atau tidak.

Ishak menyarankan agar kreator untuk bermain dengan ekspresi tokoh yang bercerita, misalnya menangis atau tertawa. Kreator bisa juga mengeksplorasi emosi manusia di tiga detik pertama tersebut, misalnya persaan sedih, senang atau marah.

Cara lainnya, menggunakan adegan yang cepat dengan mengkombinasikan beberapa gambar sekaligus. Ketika ada banyak hal yang dilihat dalam satu adegan, orang akan tertarik untuk mengetahui kelanjutan cerita.

- Konteks yang sangat lokal dan relevan

Usahakan fokus cerita tidak semata-mata hanya untuk menjual produk, tetapi lebih menceritakan konteks lokal/kebiasaan sehari-hari yang kuat di masyarakat Indonesia dan bagaimana Brand bisa relevan dengan konteks ini

- Jalan cerita yang menghibur

Hindari cara bercerita yang bertele-tele karena banyaknya adegan-adegan proses yang terlalu lama seperti berjalan, menyetir tanpa dialog, dll. Tambahkan hal-hal yang menarik/ emosional di setiap adegan, misalnya sesuatu yang membuat orang tertawa (humor), penasaran ataupun sedih. Penggunaan musik yang sudah populer juga bisa membuat cerita lebih menghibur.


Redaktur & Reporter : Dedi Yondra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler