jpnn.com - Anosmia atau kehilangan penciuman menjadi salah satu ciri khas pasien Covid-19. Biasanya gangguan penciuman ini berlangsung lebih dari sepekan, bahkan bisa sebulan.
Hal iitu yang membedakan pasien Covid-19 dan flu biasa. Walaupun gejalanya mirip.
BACA JUGA: Kecewa dengan Billy Syahputra, Ketua Waria Indonesia: Kami Dianggap Seperti Sampah
"Kalau flu biasa kehilangan penciumannya tidak total, lebih ringan dan masanya hanya tiga hari. Sedangkan Covid-19 kehilangan penciumannya lebih lama," kata Dokter Otto Rajasa dalam kanal pribadinya di YouTube baru-baru ini.
Dokter Pot, sapaan akrab dr Otto Rajasa menambahkan, bagi pasien Covid-19 yang kehilangan penciuman patut bersyukur.
BACA JUGA: Studi dari Inggris Bawa Kabar Baik soal Covid-19 Pada Anak
Sebab, biasanya penderita yang mengalami anosmia gejalanya lebih ringan, sehingga bisa isolasi mandiri.
Sebenarnya, kata Dokter Pot, Anosmia bisa sembuh dengan sendirinya. Namun untuk mempercepat penyembuhan bisa dengan melakukan terapi penciuman.
BACA JUGA: Blibli Gelar Buah Nusantara 2021, Ada Cashback 17 Persen Lho
Dokter Pot menyebutkan, ada tiga cara menyembuhkan anosmia berdasarkan pengalaman pasien Covid-19 plus studi, yaitu:
1. Terapi minyak kayu putih
Banyak pasien Covid-19 menggunakan minyak kayu putih untuk membantu penciumannya.
"Manfaatnya adalah antiradang dan membantu meningkatkan imunitas, makanya banyak yang mengoleskan minyak kayu putih di dada," ujar dokter yang pernah menjadi relawan di RS Darurat Wisma Atlet ini.
Terapi minyak kayu putih ini bisa dilakukan dengan cara pertama penguapan sambil diteteskan minyak kayu putih.
Cara kedua meneteskan di gelas yang ada kertasnya kemudian dihirup. Diciumnya berulangkali selama 3 sampai 5 menit di pagi dan sore hari.
Cara lainnya teteskan minyak kayu putih ke tisu kemudian dimasukkan ke dalam hidung dan dihirup pelan-pelan.
Dokter Pot mengingatkan, pasien Covid-19 jangan langsung meminum minyak kayu putih. Menggunakan minyak kayu putih sebaiknya dengan cara soft.
"Efek samping penggunaan langsung minyak kayu putih pada bayi bisa menimbulkan kejang. Sedangkan orang dewasa bila langsung dioleskan ke hidung dan mulut akan menyebabkan iritasi," jelas Dokter Pot.
2. Konsumsi bawang putih
Manfaatnya sebagai antibakteri dan antivirus di dalam tubuh, menimbulkan keterangan dalam sel-sel, merangsang imun, merangsang penciuman dan rasa.
Caranya, pasien Covid-19 mengonsumsi bawang putih dengan dosis 4 gram, dimakan pagi dan sore.
"Ingat jangan terlalu banyak konsumsi bawang putih karena bisa membuat tubuh kita lebih mudah mengalami pendarahan. Walaupun Covid-19 sebenarnya membuat pembekuan," tegasnya.
3. Minum kopi
Dari penelitian pemberian kopi pada pasien Covid--19 yang mengalami anosmia dosisnya 14 sampai 20 gram kopi bubuk.
Bisa diminum sekali atau dua kali, tetapi Dokter Pot menyarankan sebaiknya dikonsumsi pagi hari saja agar malam tidak terganggu tidurnya.
Efek sampingnya dada berdebar-debar, maag, tekanan darah bisa meningkat bagi penderita hipertensi.
"Pasien Covid-19 bisa memilih cara yang dirasakan nyaman dan sesuaikan dengan kondisi tubuh," tutur Dokter Pot.(esy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : Yessy
Reporter : Mesya Mohamad