jpnn.com - Anda yang sering mengalami vertigo atau sering disebut dizziness, mungkin sudah tidak asing dengan keluhan yang sering dianggap sebagai gejala vertigo. Seperti, kepala terasa melayang dan ruangan serasa berputar. Nah, gejala vertigo ini pada setiap orang dapat bervariasi. Ada yang berlangsung sebentar, tetapi ada pula yang mengalami vertigo dalam durasi lama.
Vertigo secara garis besar terbagi menjadi dua jenis, yaitu vertigo perifer dan vertigo sentral. Vertigo perifer adalah jenis vertigo yang lebih banyak dialami. Vertigo jenis ini disebabkan adanya gangguan pada telinga dalam.
BACA JUGA: Penderita Migrain, Hindari 5 Makanan ini Agar tak Kambuh
Bentuk vertigo perifer yang paling banyak menyerang adalah Benign Positional Paroxysmal Vertigo (BPPV). Vertigo ini disebabkan adanya deposit kalsium di kanal telinga dalam dan dipengaruhi oleh posisi tubuh.
Sementara itu, vertigo sentral adalah vertigo yang disebabkan karena adanya suatu lesi patologis di otak. Misalnya, pasca stroke, adanya tumor, hingga epilepsi.
BACA JUGA: Mengapa Masalah Gigi Bisa Memicu Sakit Kepala?
Selain rasa pusing berputar, biasanya vertigo juga disertai dengan gejala lain yang bervariasi. Setiap orang tidak harus merasakannya, tetapi dapat mengalami gangguan keseimbangan (tidak bisa berdiri tegak), mual, muntah, dan berkeringat dingin. Penderita vertigo juga dapat mengalami gangguan pendengaran seperti terdengar dentingan atau dengungan di telinga (tinnitus) hingga tidak mendengar suara.
Apabila vertigo perifer sedang menyerang, Anda tidak perlu khawatir. Berikut beberapa langkah untuk mengatasi serangan vertigo yang Anda alami:
BACA JUGA: Sering Pusing di Pagi Hari? Waspadai 5 Hal Ini
1. Jangan panik
Saat vertigo menyerang, jangan panik. Usahakan untuk tetap tenang dalam beberapa saat. Atur napas Anda dan jangan menggerakkan kepala secara mendadak. Karena hampir kasus vertigo disebabkan oleh BPPV, cobalah untuk menstabilkan kepala dalam posisi tegak. Terkadang memperbaiki posisi kepala dapat membantu mengurangi rasa pusing berputar.
2. Istirahat sejenak
Yang kedua, beristirahatlah sejenak. Menghentikan segala aktivitas yang Anda lakukan bisa membantu mengurangi keparahan saat vertigo yang menyerang. Selain membantu mengurangi gejala, Anda juga dapat terhindar dari hal yang tak terduga misalnya cedera akibat memaksakan diri untuk tetap beraktivitas.
Jika dirasa berbaring dengan posisi miring dan memejamkan mata dapat membantu, Anda dapat melakukannya. Apabila Anda ingin beranjak dari tempat tidur atau sofa, lakukan dengan perlahan dan jangan terburu-buru. Bila perlu, duduklah terlebih dahulu di pinggir tempat tidur untuk beberapa waktu, kemudian barulah bangun dari posisi tersebut.
3. Lakukan latihan Brandt Daroff
Latihan Brandt Daroff merupakan salah satu manuver latihan di rumah yang dapat dilakukan penderita vertigo. Latihan ini dipercaya dapat mengurangi rasa pusing berputar yang dialami, khususnya vertigo perifer yang disebabkan perubahan posisi. Selain dapat mengurangi keluhan, apabila manuver ini dilakukan secara rutin maka dapat mencegah terjadinya vertigo berulang.
Berikut langkah dari latihan Brandt Daroff yang dapat Anda lakukan di rumah :
- Duduklah di tepi tempat tidur dengan posisi badan tegak dan senyaman mungkin.
- Dengan mata tertutup, jatuhkan badan Anda ke salah satu sisi tubuh, kira-kira miring 45 derajat. Pertahankan posisi tersebut selama 30 detik.
- Setelah 30 detik, kembalilah duduk dalam posisi tegak dan pertahankan selama 30 detik.
- Ulangi pada arah yang berlawanan.
- Lakukan latihan ini 3 kali sehari selama kurang lebih 3 minggu, dengan jumlah 5 set setiap latihan.
Kunci utama dalam mengatasi serangan vertigo adalah tetap tenang. Semakin Anda panik, sensasi berputar akan semakin parah. Sebagian besar kasus vertigo dapat sembuh tanpa pengobatan khusus. Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti golongan steroid, antihistamine, atau procholperazine, harus berdasarkan pemeriksaan dokter.
Bila vertigo sering muncul dan mengganggu aktivitas Anda, berkonsultasilah kepada dokter spesialis saraf atau jika diperlukan ke dokter spesialis THT.(HNS/ RVS/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Benarkah Pusing Gejala Menopause?
Redaktur & Reporter : Yessy