jpnn.com - JAKARTA - Tiga Calon Wakil Gubernur Jakarta, Suswono, Kun Wardana, dan Rano Karno, menawarkan sejumlah kebijakan untuk menangani banjir di Jakarta. Hal itu disampaikan dalam debat ketiga Pilkada Jakarta 2024 di Jakarta, Minggu (18/11) malam.
Cawagub Jakarta nomor urut 1, Suswono, mengatakan bahwa pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) akan membangun waduk dan sumur resapan untuk mengatasi persoalan banjir.
BACA JUGA: Sindir Pram-Rano di Debat, Ridwan Kamil Menyeret Nama Ahok
"Saya kira memang tadi sudah disinggung juga, perlunya dibangun bendungan-bendungan atau waduk-waduk baru yang cukup signifikan untuk menahan agar laju air tidak langsung ke Jakarta," kata Suswono dalam debat ketiga Pilkada Jakarta 2024.
RIDO juga akan membangun sumur-sumur resapan dan biopori agar air tanah di Jakarta juga bertambah.
BACA JUGA: Bahlil Pastikan KIM Plus Tetap Solid Memenangkan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta
"Dan di hilir akan dibangun tanggul laut raksasa atau 'giant sea wall'. Saya kira itu adalah satu solusi yang memang satu paket dengan sendirinya insyaallah Jakarta akan bebas banjir," kata Suswono.
Mantan menteri pertanian itu mengatakan persoalan banjir harus diatasi dengan baik. Sebab, berdasar data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta 2024, kerugian potensi banjir ini mencapai Rp 2,1 triliun.
BACA JUGA: NIKI Umumkan Jadwal Tur Asia, Gelar 2 Konser di Jakarta
Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 2, Kun Wardana mengusung konsep sistem beton berpori (permeable concrete system) untuk mengatasi banjir di Jakarta. Konsep tersebut memungkinkan pori-pori beton bisa menyerap 600 liter air per meter persegi per menit.
Selain sistem beton berpori, pasangan Dharma Pongrekun itu juga mengusung pembangunan kolam pipi monyet, serta solusi-solusi lainnya, untuk mengatasi banjir akibat curah hujan tinggi.
"Untuk curah hujan di Jakarta, kami akan lakukan sistem pengendalian air terpadu, kemudian kami akan normalisasi daerah aliran sungai," katanya.
Khusus untuk banjir kiriman, Kun akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah hulu terkait penanganannya.
"Untuk masalah terkait dengan banjir kiriman, kita perlu melakukan koordinasi dan komunikasi aktif dengan pemerintah daerah di hulu, seperti Bogor, dalam pengaturan debit air. Kemudian kami juga akan perbaiki tata guna lahan di sana," ungkapnya.
Cawagub nomor urut 3, Rano Karno, mengatakan bahwa pembangunan waduk hingga normalisasi sungai penting untuk menangani banjir yang terus terjadi di daerah ini.
"Saya sepakat (dengan Kun) di Jakarta memang hanya tiga unsur banjir, yang pertama banjir kiriman. Karena itu pembangunan waduk untuk kurangi debit air yang masuk ke Jakarta sangat dibutuhkan," katanya.
Selain pembangunan waduk, Bang Doel juga mengatakan perlunya melakukan normalisasi sungai dan menambah jumlah sumur resapan di Jakarta.
Lebih lanjut terkait masalah di banjir di Jakarta, dia juga menyebut tentang banjir genangan drainase.
Guna menangani ini, dia akan menyiapkan pasukan oranye (Dinas Lingkungan Hidup) dan membangun sarana utilitas terpadu agar kabel tidak menumpuk di drainase. "Kemudian secara nyata, banjir akan jadi salah satu prioritas APBD DKI 2025. Normalisasi sungai harus segera diselesaikan," kata Rano.
Penanganan banjir jadi salah satu subtema di debat ketiga Pilkada DKI Jakarta.
Banjir menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapi Kota Jakarta.
Data penanggulangan Jakarta menunjukkan jumlah kejadian bencana banjir pada 2022 mencapai 643 bencana, naik 54,5 persen dari tahun sebelumnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi