jpnn.com - BIRMINGHAM - Ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Debby Susanto berhasil melaju ke partai puncak Yonex All England Open 2016 (superseries premier).
Dalam laga semifinal di Barclaycard Arena, Birmingham, Sabtu (12/3) malam WIB, Praveen/Debby menang atas ganda Tiongkok, Zhang Nan/Zhao Yunlei, 21-19, 21-16, hanya dalam durasi 47 menit.
BACA JUGA: Pukul Ganda Terbaik Dunia, Praveen/Debby Lolos ke Final
Di final, yang akan digelar besok, Praveen/Debby yang di ajang ini ditempatkan sebagai unggulan kedelapan, akan berjumpa dengan unggulan kelima dari Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen.
Nah, ada tiga fakta unik yang bisa diungkap di balik kemenangan Praveen/Debby atas Zhang Nan/Zhao Yunlei tadi. Simak saja di bawah ini. (adk/jpnn)
BACA JUGA: Diimbangi Tim Zona Degradasi, City Makin Sulit Juara
Di balik keberhasilan Praveen/Debby ke final All England 2016
1. Untuk pertama kalinya dalam rekor pertemuan, Praveen Jordan/Debby Susanto berhasil mengalahkan Zhang Nan/Zhao Yunlei. Rekor sekarang, 1-7.
BACA JUGA: Hiddink: Stop Kritik Hazard
2. Kemenangan Praveen Jordan/Debby Susanto sekaligus mengubur mimpi Zhang Nan/Zhao Yunlei untuk back to back menyabet gelar All England. Ya, Praveen/Debby (unggulan kedelapan) ke final usai mengalahkan juara bertahan, yang juga peringkat satu dunia dan unggulan pertama di All England 2016.
3. Keberhasilan Praveen Jordan/Debby Susanto ke final All England 2016 sangat berarti, mengingat tiga ganda yang dibebani PBSI meraih juara, justru tersingkir sebelum semifinal. Ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari keok di babak pertama (32 Besar). Kemudian ganda putra Hendra Setiawan/Mohamad Ahsan kandas di 16 Besar. Dan, seniornya Praveen/Debby, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir tersingkir di perempat final.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ssstt... Ini Gaji Yang Diinginkan Marquinhos dari Barcelona
Redaktur : Tim Redaksi