3 Faktor Mobil Terbakar yang Menewaskan Wakil Jaksa Agung Arminsyah

Minggu, 05 April 2020 – 15:56 WIB
Mobil terbakar.

jpnn.com, JAKARTA - Baru-baru ini telah terjadi kecelakaan lalu lintas yang menewaskan Wakil Jaksa Agung RI Arminsyah. Diketahui, mendiang Arminsyah merupakan salah satu penumpang yang terjebak dalam mobil laka lantas dan terbakar, yakni Nissan GT-R R35.

Mobil sport dua pintu berkelir putih itu diduga menabrak pembatas media tengah, hingga kendaraan tersebut terbakar.

BACA JUGA: Intip Spesifikasi Nissan GT-R R35 yang Ditunggangi Wakil Jaksa Agung

Nissan GT-R memang merupakan salah satu mobil sport berforma tinggi, yang dapat menyemburkan tenaga hingga 480 Hp dan torsi 588 Nm.

Di samping memiliki tenaga buas, Nissan GT-R R35 dilengkapi dengan fitur canggih. Kendati demikian, tak lantas tidak bisa terbakar. Lantas apa yang bisa menyebabkan mobil berharga sekitar Rp 5 miliaran bisa terbakar?

BACA JUGA: Evakuasi Lokasi Kecelakaan Wakil Jaksa Agung, Arus Lalin Kembali Normal

Menurut Director Safety Defensive Consultant Indonesia, Sony Susmana, kendaraan secanggih apapun dengan tingkat keselamatan rating bintang 5, bukan berarti mobil itu mampu menjamin keselamatan penggunanya.

Sony menjelaskan, fitur canggih yang tersemat pada beberapa mobil itu sifatnya hanya membantu pengemudi agar mudah mengontrol kendaraannya.

BACA JUGA: Wakil Jaksa Agung Meninggal Bersama Sopirnya

"Fitur-fitur canggih yang tersemat pada beberapa mobil tersebut sifatnya hanya membantu pengemudi agar dimudahkan dalam mengontrol kendaraan. Begitu pun fitur safety-nya hanya membantu pengemudi dalam menekan risiko cedera," ungkap Sony saat dihubungi melalui pesan singkatnya, Minggu (5/4).

Sony menambahkan, kebakaran pada sebuah kendaraan ketika terjadi kecelakaan bukan dilihat dari persentase kerusakan pada mobil tersebut.

Namun, kata Sony, ada tiga faktor yang bisa memicu kecelakaan dan kemudian terbakar yaitu oksigen, bahan bakar, dan pemantik.

"Sebuah kendaraan terbakar pada saat kecelakaan terjadi karena 3 faktor yaitu oksigen, bahan bakar dan pemantik. Jadi, bukan dilihat dari persentase kerusakannya," papar Sony.

"Kemungkinan besar terjadinya kebakaran pada sebuah kendaraan karena adanya benturan yang menyebabkan koslet arus kabel (plus dan minus) beradu menyebabkan percikan api. Sehingga dalam kondisi bersamaan muncul cairan/uap bahan bakar yang bercampur dengan oksigen. Sehingga timbul kebakaran," pungkas Sony. (mg9/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler