jpnn.com - JAKARTA – Tiga gunung di wilayah Indonesia mengalami erupsi, yakni Gunung Ili Lewotolok, Gunung Merapi, dan Gunung Lewotobi Laki-laki.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menjelaskan, erupsi Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) menimbulkan 41 gempa letusan.
BACA JUGA: Aktivitas Gunung Merapi Cukup Tinggi, BNPB: Waspada Potensi Bahaya Guguran Lava
Petugas Pos Pengamatan Gunung Ili Lewotolok, Yeremias Kristianto Pugel, mengatakan puluhan gempa letusan itu terjadi sepanjang Selasa (26/12) pukul 00.00 hingga 24.00 WITA.
"Ada 41 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 17,3 hingga 33,5 milimeter dan lama gempa 35 sampai 75 detik," ujarnya dalam laporan yang dikutip di Jakarta, Rabu (27/12).
BACA JUGA: Gunung Merapi Meluncurkan Awan Panas, Warga Diimbau Menjauh
PVMBG juga mencatat Gunung Ili Lewotolok yang berstatus level II atau Waspada tersebut juga mengalami 127 kali gempa hembusan dengan amplitudo 1,6 milimeter dan lama gempa 22 detik.
Kemudian, satu kali gempa tremor non-harmonika dengan amplitudo 3,3 milimeter dan lama gempa 252 detik, serta satu kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 6,8 milimeter dan lama gempa 12 detik.
BACA JUGA: Malam Ini Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Guguran 2 Kali
Disebutkan bahwa selama 90 hari terakhir, mayoritas gempa yang terjadi di Gunung Ili Lewotolok adalah gempa hembusan.
Sejak 1 Januari 2023 hingga 26 Desember 2023, Gunung Ili Lewotolok tercatat mengalami 111 kali letusan atau erupsi yang membuat gunung api aktif tersebut menduduki posisi kedua letusan terbanyak setelah Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi sebanyak 139 kali.
Gunung Merapi Erupsi
PVMBG melaporkan Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
Puluhan gempa itu tercatat selama periode pengamatan sepanjang Selasa (26/12) mulai pukul 00.00 hingga 24.00 WIB.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi Triyono dalam laporan yang diterima di Jakarta, Rabu, menuturkan gempa guguran itu memiliki amplitudo 3 hingga 23 milimeter dengan lama gempa berkisar antara 26,04 sampai 277,6 detik.
Gempa guguran merupakan gerakan yang terekam pada alat seismogram karena fragmen lava jatuh ke bagian bawah akibat gravitasi bumi.
Gempa guguran biasanya terjadi setelah erupsi disebabkan guguran lava yang terjadi pada sistem pembentukan lava.
PVMBG mengamati ada empat kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.200 meter.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol lima kilometer.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.
PVMBG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya Gunung Merapi.
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi
Laporan PVMBG menyebutkan telah terjadi erupsi berupa lontaran abu vulkanik setinggi lebih kurang 1.000 meter yang keluar dari kawah Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki, Anselmus Bobyson Lamanepa mengatakan erupsi itu terjadi pukul 05.57 WITA dan memiliki amplitudo maksimum 37 milimeter dengan durasi 214 detik.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Anselmus mengimbau masyarakat yang berada di sekitar gunung api tersebut agar tidak beraktivitas atau berada dalam radius dua kilometer dari pusat kawah.
Dia juga mengimbau agar masyarakat tidak mendekati lubang tembusan gas yang berada di sekitar kawah untuk menghindari potensi bahaya gas beracun.
Gunung Lewotobi adalah gunung berapi kembar yang terletak di bagian tenggara Pulau Flores.
Gunung tersebut terdiri dari dua puncak, yakni Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunung Lewotobi Perempuan.
Sejak 17 Desember 2023, status tingkat aktivitas gunung api aktif yang memiliki ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut tersebut berada pada level II atau waspada.
PVMBG memantau secara visual dan instrumental Gunung Lewotobi Laki-laki dari pos pengamatan yang berlokasi di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. (sam/antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu