3 Jenderal TNI-Polri Ini Ikut Memburu DPO Teroris Poso Pimpinan Ali Kalora

Rabu, 11 Agustus 2021 – 22:40 WIB
Komandan Korem 132/Tadulako, Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf, dan Kepala Polda Sulawesi Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Abdul Rakhman Baso, saat berada di salah satu pos sekat di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Rabu. ANTARA/HO

jpnn.com, POSO - Perburuan terhadap para teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) melibatkan tiga perwira tinggi TNI-Polri.

Mereka adalah Komandan Korem 132/Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf yang lama berkarier di Komando Pasukan Khusus TNI AD, Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso, dan Kepala Operasi Satgas Madago Raya Brigjen Pol Reza Arief Dewanto.

BACA JUGA: AKBP Bronto: Satu DPO Teroris Pimpinan Ali Kalora Tewas Tertembak

Perburuan dengan menunggangi motor trail pun dilakoni para jenderal bintang satu dan dua TNI-Polri itu demi mengawal operasi yang terpusat di Pos Komando Taktis Desa Tokorondo, Kabupaten Poso tersebut.

Mereka juga ikut menyusuri jalan-jalan terjal di hutan-hutan, menembus arus sungai yang cukup deras, dan berbagai rintangan alam lainnya.

BACA JUGA: Kegiatan Jokowi Menimbulkan Kerumunan Lagi, Irwan Fecho: Rakyat Butuh Keteladanan

"Saya tidak mengenal medan yang sulit, sungai yang deras, ini demi kebersamaan dalam menanggulangi, penindakan terhadap DPO kelompok teroris Poso," ujar Irjen Rakhman Baso di lokasi, Rabu (11/8).

Di antara para petinggi TNI-Polri itu bahkan ada yang menunjukkan kepandaian dalam memasak makan malam ala pasukan di medan tugas.

BACA JUGA: Jokowi Datangi Terminal Grogol Petamburan, Membuka Kaca Jendela Mobil, Lalu Melambaikan Tangan

Kepala Satuan Tugas Humas Ops Madago Raya Kombes Pol Didik Supranoto menyebutkan patroli bermotor yang diikuti ketiga jenderal itu menyisir beberapa perkampungan di wilayah Kecamatan Poso Pesisir Selatan.

"Selain untuk menyapa warga sekaligus untuk mencari enam DPO teroris Poso pimpinan Ali Kalora," ucap Supranoto.

Dia juga mengatakan bahwa dalam operasi tersebut, para jenderal itu telah mengunjungi setiap pos sekat di sejumlah titik.

"Ini sebagai upaya untuk memberikan dorongan moril agar anggota tetap semangat dalam tugas, bekerja tanpa pamrih untuk Merah Putih," ucapnya.

Berbagai cara dilakukan Satgas Madago Raya untuk mempercepat penangkapan sisa DPO teroris MIT Poso, antara lain dengan memasang baliho enam orang yang tengah diburu di beberapa lokasi di Kabupaten Poso, Kabupaten Parigi Moutong, dan Kabupaten Sigi.

Di antara baliho-baliho itu memperlihatkan foto-foto orang yang masuk dalam DPO teroris Poso, yaitu atas nama Qatar, Rukli, dan Abu Alim alias Ambo.

BACA JUGA: Pengumuman Serius untuk Warga Surabaya, Hati-hati Bila Nomor Ini Menghubungi Anda

Foto wajah mereka diberi tanda silang hitam, setelah ketiganya diumumkan tewas saat kontak tembak pada 11 dan 17 Juli 2021 di pegunungan Kabupaten Parigi Moutong.

Menurut Supranoto, saat ini Satgas Madago Raya fokus mencari enam DPO teroris Poso yang tersisa, yaitu Ali Ahmad alias Ali Kalora, Askar alias Jaid alias pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias hasan Pranata, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang dan Jaka Ramadhan alias Ikrima alias Rama.

Pemasangan dan perbaikan baliho DPO Poso ini dilakukan untuk memudahkan masyarakat mengenali wajah pelaku, sehingga apabila ada warga yang melihat atau mengetahui keberadaannya dapat segera melapor kepada polisi atau tentara di nomor kontak yang tertera.

"Satgas Madago Raya masih sangat mengharapkan adanya niat baik dari para DPO Poso untuk sebaiknya segera menyerahkan diri, terlebih pada tahun baru Islam 1443 Hijriah, agar kedamaian dan keamanan Poso segera dapat terwujud," ucap Kombes Didik Supranoto. (antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler