jpnn.com, MALINAU - Sebagai bagian dari provinsi paling muda di Indonesia, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara) harus bekerja ekstrakeras menjual potensi pariwisatanya.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Malinau pun menyadari tantangan tersebut.
BACA JUGA: STP NHI Bandung Jadi Kampiun
Karena itu, Disbudpar Malinau sudah menyiapkan tiga jurus jitu untuk memancing wisatawan. Kepala Disbudpar Kabupaten Malinau Ajang Kahang mengatakan, jurus pertama adalah mewujudkan masyarakat yang sadar wisata.
Untuk mewujudkan itu, pihaknya bakal terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
BACA JUGA: Tongkang Jatuh ke Arah Laut di #BakarTongkangFest 2017
“Sebagaimana yang telah disampaikan bupati bahwa sebagai PNS salah satu tugasnya adalah menyosialisasikan dan membina masyarakat. Ini strategi yang akan kami lakukan,” kata Ajang pada 31 Mei lalu.
Jurus kedua adalah mewujudkan kondisi lingkungan di setiap RT dan desa untuk menjadi tempat atau lokasi yang siap menerima kunjungan-kunjungan tamu dan wisatawan. Menggarap hospitality, keraham tamahan dan suasana nyaman bagu wisatawan.
BACA JUGA: 22 Ribu Wisman Saksikan #BakarTongkangFest
“Strategi ini kami lakukan dengan mewujudkan Sapta Pesona. Yaitu, mewujudkan situasi yang aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan,” imbuh Ajang.
Sedangkan jurus terakhir adalah mewujudkan masyarakat di lingkungan RT dan desa untuk memiliki kesadaran terhadap pelestarian adat istiadat serta kebudayaan lokal. Sebab, hal itu juga menjadi bagian penting dari potensi yang ada di masyarakat dan desa.
“Khususnya di RT, tentang bagaimana mencintai adat istiadat dan budaya lokal itu sendiri,” kata Ajang.
Terkait destinasi wisata, Malinau memiliki beberapa spot yang bisa membuat mata travelista terkagum-kagum. Salah satunya adalah air terjun Semolon yang merupakan sumber air panas terbesar dan terunik.
Sebab, aliran sungainya berbentuk layaknya sebuah tangga yang bertingkat-tingkat.
Hingga kini, air terjun tersebut sudah menjadi lokasi yang wajib didatangi travelista yang mengunjungi Malinau.
Di kawasan itu terdapat cottage bagi wisatawan untuk bermalam. Travelista yang menginap akan disuguhi udara segar, pemandangan alam yang asri, dan tarian khas Dayak. Selain itu, Malinau juga memiliki Desa Wisata Setulang. Sejak diresmikan, Desa Setulang sudah ramai diserbu travelista.
Di sisi lain, Bupati Yansen Tipa Padan mengatakan, wujud Malinau pada masa mendatang adalah destinasi wisata daerah.
Menurut Yansen, RT-RT di Malinau memiliki potensi yang besar untuk pengembangan pariwisata.
Karena itu, dia meminta Disbudpar bekerja keras mewujudkan RT yang bersih agar wisatawan makin nyaman. “Salah satu potensi utama dari wisata itu adalah bersih. Bersih dalam artian lingkungan RT itu bersih,” kata Yansen.
Terhadap daerah yang sedang memulai mengembangkan destinasi wisata, Menpar Arief Yahya menyarankan untuk melihat 3A. Apa Atraksi utama yang membuat daerah itu menarik wisatawan untuk datang? Akses, menuju ke destinasi itu seberapa mudah dan murah? "Yang ketiga Amenitas, bagaimana dengan hotel, resort, restoran, cafe, dan semua kebutuhan harian yang ada?" tanya Menpar Arief.
Kalau ke-3A itu sudah lengkap dan berkelas dunia, maka tinggal dipromosikan sesuai dengan karakter dan kekuatan destinasi itu dengan Branding Advertising dan Selling. "Kami senang, semakin banyak daerah dengan serius menggarap sektor pariwisata, yang selama ini dipandang sebelah mata?" kata Menpar Arief. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tobatak Music Festival Import Musisi Austria dan Belanda
Redaktur : Tim Redaksi