3 Kementerian yang Layak Dijabat Sosok Filantropis

Selasa, 26 Agustus 2014 – 10:32 WIB
Figur Filatropis dibutuhkan untuk memimpin Kementerian Sosial yang menagani masalah seperti bencana alam dan kemiskinan. JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Sosiolog dari Universitas Negeri Jakarta, Komaruddin Sahid mengatakan ada tiga kementerian layak dijabat orang yang memiliki sifat filantropi. Dengan berdasarkan cinta kasih terhadap sesama manusia dan jauh dari sifat kerakusan memperkaya diri, kementerian-kementerian ini akan bisa memberikan pengabdian yang tulus kepada rakyat.

Ketiga kementerian yang dimaksud adalah Kementerian Sosial, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, atau Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.

BACA JUGA: Dorong Kembali Pembentukan Kementerian Maritim

"Kenapa seorang filantropis harus diberi kesempatan untuk masuk pemerintahan, karena memang seorang filantropis adalah orang yang punya dedikasi tinggi untuk membantu sesamanya," kata Komaruddin di Jakarta, Selasa (26/8).

Selain memiliki dedikasi yang tinggi, sosok filantropis kata Komaruddin rela merogoh koceknya sendiri, selain piawai dalam menggalang dana dari pihak lain untuk kegiatan kemanusiaan. Tak kalah penting, dia juga punya jaringan, dan punya kemampuan menggerakan pihak lain untuk ikut membantu mengulurkan tangan.

BACA JUGA: TVRI Targetkan Empat Penghargaan Lagi

"Kemampuan-kemampuan itulah yang dibutuhkan oleh Kementerian Sosial. Sehingga kementerian ini, benar-benarbisa menjangkau kaum dhuafa atau mereka yang terlilit masalah sosial. Meski anggaran negara untuk program sosial dan kemanusiaan begitu terbatas," katanya.

Komaruddin sendiri mengaku bersyukur karena kabinet yang akan disusun oleh Joko Widodo-Jusuf Kalla melibatkan publik. Dengan begitu kata dia, publik diberikan ruang untuk berpartisipasi untuk ikut mengusulkan calon-calon menteri.

BACA JUGA: Delapan Instansi Pusat Sudah Buka Pendaftaran CPNS

"Jokowi sering mengatakan bahwa figur yang akan diposisikan adalah figur profesional, tetapi tentu saja bukan sekadar profesional di bidangnya, tetapi harus profesional sesuai bidang tugas kementerian yang  didudukinya. Nah inilah kesempatan, mengisi Kemensos dengan orang yang tepat," katanya.

Tapi, kata Komaruddin, sebelum kabinet disusun, harus lebih dulu memahami peran, tugas dan fungsi kementerian, sebelum memilih figur yang sesuai. Dari peran, tugas dan fungsi inilah muncul kriteria untuk masing-masing kementerian yang menjadi dasar penetapan menteri dari berbagai calon yang ada.

"Salah satu kementerian yang patut dipertimbangkan dan diperbincangkan adalah Kementerian Sosial. Kementerian ini memiliki tugas utama mengurusi masalah-masalah sosial, terutama kemiskinan, pengangguran, ketunaan dan masalah-masalah sosial yang muncul sebagai akibat bencana alam, baik gempa bumi, gunung meletus, tsunami, banjir, longsor, badai topan, dan sebagainya," tuturnya.

Komaruddin mengatakan Indonesia sendiri tidak kekurangan sosok filantropis yang membantu tanpa pamrih seperti Bill Gates. Majalah Forbes pernah mencatat beberapa nama pengusaha Indonesia sebagai 48 Heroes of Philanthropy.

Empat dari 48 filantropis Asia itu berasal dari Indonesia, yakni Dato Sri Tahir, Irwan Hidayat, Anne Avantie, Jusuf Kalla. Nah dari tiga nama selain JK kata Komaruddin, perlu diberi kesempatan masuk kabinet.

"Saya membayangkan bila seorang filantropis masuk kabinet menjadi menteri. Mungkin ada warna lain. Sekarang Wapres kita seorang filantropis. Mungkin sangat perlu ada menterinya yang juga seorang filantropis," pungkasnya. (awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 60 Ribu Pelamar CPNS Sukses Daftar di Portal Panselnas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler