3 Ketum KIB Politikus Kawakan dan Berpengalaman, Layak Jadi Capres

Selasa, 14 Juni 2022 – 18:10 WIB
Ilustrasi - Peneliti LIPI Siti Zuhro. Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro menilai keputusan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) memprioritaskan internal dalam menentukan calon presiden (capres) bakal efektif membangkitkan semangat kader hingga ke akar rumput.

Langkah tersebut juga berdampak positif bagi sistem politik tanah air.

BACA JUGA: Tidak Masuk KIB, PKS-PKB Bentuk Gerbong Baru?

“Tekad yang sangat positif. Hal ini bisa mendorong kader-kader terbaik lebih bersemangat, sekaligus memperbaiki sistem kaderisasi dan promisi kader secara serius,” jelas Siti saat dihubungi merdeka.com, Selasa (14/6).

Dia setuju dengan capres yang diusung pada Pemilu 2024 harus dari kader partai politik. Bukan lagi hanya memanfaatkan elektabilitas dan popularitas tokoh semata.

BACA JUGA: Ketum PPP: Kalau Parpol Koalisi Semut Merah Mau ke KIB, Kami Pertimbangkan

“Untuk apa mendirikan parpol susah payah kalau gagal melulu dalam melaksanakan kaderisasi dan promisi kader secara merit system,” tegas Siti lagi.

Langkah awal KIB, kata dia, harus diikuti dengan langkah-langkah selanjutnya. Terutama langkah yang lebih promising dan convinsing agar public trust juga meningkat.

BACA JUGA: PAN: KIB Prioritaskan Capres dari Internal

Siti mengatakan, KIB tak kekurangan tokoh untuk diusung sebagai calon presiden atau calon wakil presiden nantinya.

Menurut dia, ketua umum tiga parpol yang tergabung dalam KIB sangat layak diusung.

Diketahui, tiga tokoh tersebut yakni Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Ketum PPP Suharso Monoarfa.

“Airlangga kader tulen Partai Golkar. Demikian juga dengan Zulhas PAN dan Suharso PPP. Masing-masing adalah politisi kawakan dan berpengalaman,” kata dia.

Siti menambahkan, antara tiga ketum parpol tersebut memiliki tiga pangsa pasarnya sendiri. Dia yakin, ketiga tokoh tersebut cukup prospektif jika diusung sebagai capres atau cawapres di 2024.

“Masing-masing dari mereka juga memiliki pangsa pasarnya sendiri. Sehingga bila diseriusi untuk dicalonkan kemungkinannya juga cukup prospektif,” tutup Siti.

Sebelumnya, pengamat politik Ujang Komaruddin juga menyampaikan hal yang sama. Menurut dia, KIB memang mempunyai tiga tokoh ketua umum yang akrab di telinga masyarakat. 

Namun, Ujang melihat hanya Airlangga saja yang memiliki peluang untuk diusung menjadi capres di Pilpres 2024.

Alasannya ada keputusan dalam Munas Golkar yang harus menjadikan Airlangga capres. Kemudian, kata dia, bila dilihat, saat ini perolehan suara Partai Golkar lebih besar dibanding PAN dan PPP.

“Airlangga yang berpeluang. Airlangga itu sudah secara resmi ditetapkan Golkar dalam Munas dan Rapimnas sebagai capres. Golkar juga mendapatkan kursi terbesar di DPR jika dibandingkan dengan PAN dan PPP,” jelas Ujang.

Apabila disandingkan dengan tokoh eksternal di luar KIB, Ujang yakin Airlangga yang tetap memiliki kans menjadi capres.

Hanya saja KIB harus teliti mencari pasangan cawapresnya agar meraup suara dari masyarakat.

“Cawapres harus dengan sosok yang memiliki elektabilitas tinggi," pungkasnya. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler