3 Mitos Menyesatkan tentang Caddy Golf yang Harus Diketahui

Senin, 26 September 2016 – 12:47 WIB
Ilustrasi caddy golf. FOTO : cepamagz.com

jpnn.com - Selama ini pemberitaan tentang caddy identik dengan hal yang negatif saja. Padahal, banyak fakta yang belum diketahui publik tentang profesi yang satu ini. Beberapa di antaranya menjawab mitos yang beredar :

Selalu Berpakaian Seksi

BACA JUGA: Gaya ala Tahun 80-an Berkibar Lagi

What? Pendapat bahwa caddy selalu berpakaian seksi saat bertugas tentu sebuah pendapat yang tidak masuk akal. Sebab, dari mayoritas lapangan di Indonesia, hampir seluruhnya memberikan seragam pada caddynya. Tentu seragam yang masih memenuhi norma kesopanan. Kebanyakan, paduan antara celana panjang dan kaos panjang berkerah, dilengkapi oleh topi lebar.

Kenapa pakaiannya demikian? Sebab permainan golf dilakukan di sebuah padang terbuka yang tentunya rentan terkena paparan teriknya sinar matahari. Bayangkan kalau seorang caddy memakai rok mini dan atasan u can see, bisa-bisa kulit mereka gosong.

BACA JUGA: Kamu Radang? Coba Makan Ini

“Tapi saya pernah melihat caddy pakai pakaian yang seksi kok.” Nah kalau ada pernyataan seperti itu, sebaiknya dipastikan terlebih dahulu, itu caddy atau usher sebuah produk yang sedang berpromosi di sebuah turnamen di lapangan golf. Karena tak jarang, dalam satu turnamen, ada beberapa perusahaan yang menyediakan usher seksi dalam mempromosikan produk mereka.

 

BACA JUGA: Sesuai Arahan Menpar, Semua Sudah Go Digital

Hanya mengandalkan kecantikan

Jangan anggap tugas caddy itu mudah, yakni hanya membawakan golf bag serta membersihkan stik golfer sebelum bermain. Tugas utama seorang caddy di lapangan adalah sebagai partner. Sehingga dengan kemampuannya membaca lapangan, mereka mampu memberikan advise yang bermanfaat bagi para golfer.

Untuk menjadi seorang caddy pun, yang pertama dilihat bukan kondisi fisik semata (dalam arti kecantikan). Tapi , ada serangkaian tes yang harus dijalani. Mulai dari tes fisik hingga mata. Baru setelah itu mereka menjalani program pelatihan selama tiga bulan.

Di masa tersebut caddy mendapat pengetahuan tentang kontur lapangan, fungsi masing-masing stik, membaca arah angin dan kondisi rumput, serta yang terpenting membaca mood pemain.

 

Bisa Diajak Kencan

Membahas hal terakhir ini, mungkin sama halnya membahas tentang banyaknya PNS yang bolos atau banyaknya polisi yang nakal. Semua itu bersandar pada kata-kata oknum. Sehingga tidak bisa digeneralisir.

Bagi mereka yang sering turun lapangan dan akrab dengan kehidupan caddy, tentu akan melihat fakta lain bahwa caddy adalah sosok yang sama dengan pekerjaan lainnya. Beberapa ada yang relijius, itu terbukti jika di waktu sholat, mushola di beberapa golf course selalu dipenuhi oleh para caddy.

Namun tentu ada juga yang memilih cara instant dengan cara menjalin kedekatan seksual dengan golfer langganannya. Bahkan beberapa rela menjadi simpanan. (JPNN/pda)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ucapkan Ini dan Buat Pernikahanmu Bahagia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler