3 Model Ini Bantu Daihatsu Bertahan di Posisi ke-2 Pasar Otomotif Indonesia

Kamis, 09 Januari 2020 – 17:49 WIB
Peluncuran Daihatsu Sigra facelift. Foto: Dok. Pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Sepanjang 2019, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) berhasil membukukan penjualan retail (dealer ke konsumen), sebanyak 177.588 unit, dengan penguasaan 17 persen pangsa pasar nasional.

Pencapian angka tersebut membuat ADM masih bisa bertahan di posisi kedua industri otomotif nasional, di tengah persaingan yang sangat ketat dengan brand lainnya.

BACA JUGA: Reinkarnasi Daihatsu Taft, Mungil dan Ekonomis

Menanggapi hal tersebut, Marketing and CR Division Head PT Astra Internasional Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), Hendrayadi Lastiyoso, menyatakan pencapaian itu merupakan rekor baru untuk Daihatsu Indonesia.

"Walau data resmi belum dirilis. Kami bocorkan bahwa market share Daihatsu sekitar 17 persen dari total penjualan pasar otomotif, atau secara retail volumenya selama 2019 mencapai 177.588 unit," ungkap Hendrayadi pada saat acara media gathering bersama media di Sunter, Jakarta, Kamis (9/1).

BACA JUGA: Daihatsu Berikan Diskon untuk Service Mobil yang Terendam Banjir

Selain itu, lanjut Hendrayadi, pencapaian itu tidak lepas dari berbagai model Daihatsu yang ditawarkan. Model terlaris sepanjang tahun 2019 masih dipegang Daihatsu Sigra dengan pencapaian 29 persen dari total produk, Gran Max menyumbang (21 persen), dan Xenia (16 persen).

BACA JUGA: Hingga Oktober, Penjualan Daihatsu Tersenyum

"Ini adalah suatu kebanggaan bagi kami bisa mempertahankan pencapaian ini selama 11 tahun sejak 2009. Mengingat pencapaian otomotif di tanah air ini begitu ketat," imbuhnya.

Hendrayadi mengakui mempertahankan peringkat kedua selama 11 tahun di Indonesia bukanlah perkara mudah. Mereka harus melakukukan beragam strategi agar bisa menggaet konsumen. Terlebih pada tahun ini banyak pabrikan mulai melakukan penetrasi.

"Saya sedikit bercerita, 2007 lalu kami hanya berada di peringkat 4 pasar otomotif Indonesia, di bawah Mitsubishi dan Suzuki. Ketiga posisi tersebut terus bergeser, sedangkan Toyota tetap di peringkat teratas," katanya.

Kemudian, lanjut Hendrayadi, tahun selanjutnya Daihatsu masuk posisi tiga menyalip pencapaian Suzuki. Katanya, Suzuki merupakan saingan berat karena Suzuki memiliki serupa dengan Daihatsu.

"Suzuki merupakan saingan berat karena produk mereka mirip dengan kami. Lalu pada 2009 Daihatsu akhirnya menduduki posisi dua. Dan sampai tahun 2019 kami berhasil bertahan," pungkasnya. (mg9/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler