3 Orang Masih 1 Keluarga Ditemukan Meninggal Dunia di Pantai Lalendo

Minggu, 27 November 2022 – 14:35 WIB
Jenazah warga yang ditemukan di kawasan Pantai Lalendo di Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Minggu (27/11/2022). (ANTARA/Benny Jahang)

jpnn.com - KUPANG - Sebanyak tiga orang yang berasal dari keluarga ditemukan meninggal dunia di kawasan Pantai Lalendo di Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Minggu (27/11).

Warga Desa Bolok Andro Hatan yang pertama kali melihat jenazah ketiga orang itu mengapung di kawasan Pantai Lalendo. Jenazah ketiga orang itu telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kota Kupang untuk diperiksa oleh tim medis kepolisian.

BACA JUGA: Gempa Mengguncang Kupang Malam Ini, Warga Panik Berhamburan Keluar Rumah

"Ketiga korban ditemukan warga dalam kondisi terapung di Pantai Lalendo dengan kondisi sudah meninggal dunia," kata Kepala Kepolisian Resor Kupang AKBP FX Irwan Arianto.

Ketiga korban, yakni Devrit Pu'ay (32) dan Ardi Pu'ay (22) yang beralamat di Kelurahan Liliba di Kota Kupang serta Nino Marten Puay (35) yang berasal dari Kabupaten Kupang.

BACA JUGA: 4 Jenazah Korban Gempa Cianjur Ditemukan Hari Ini, Berikut Identitasnya

Aparat Kepolisian Sektor Kupang Barat sedang menyelidiki penyebab kematian tiga warga yang jenazahnya ditemukan di kawasan Pantai Lalendo.

Menurut Jermi, seorang warga Desa Bolok, ketiga orang tersebut kemungkinan menghadapi air laut pasang saat memancing di kawasan Pantai Lalendo dan kesulitan menyelamatkan diri karena terjebak di dalam lumpur.

BACA JUGA: DVI Mabes Polri Identifikasi Jenazah Rombongan TK Al-Azhar yang Jadi Korban Gempa

"Kawasan Pantai Lalendo ini kondisinya berlumpur dan apabila air laut surut warga biasa mencari ikan hingga 100 meter ke dalam laut, karena kondisinya kering sehingga mudah mendapatkan ikan yang banyak," katanya.

“Akan tetapi, saat terjadi air pasang kawasan Pantai Lalendo menjadi berlumpur, apabila ada warga yang tidak mengetahui jalur keluar menuju daratan maka bisa terjebak di dalam lumpur sehingga menyulitkan orang untuk bisa menyelamatkan diri," tambah Jermi. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler