jpnn.com, JAKARTA - Piaggio Group mengumumkan telah menandatangani surat kesepakatan KTM AG, Honda Motor Co, dan Yamaha Motor Co dalam mempersiapkan konsorsium baterai swap sepeda motor dan kendaraan listrik ringan.
Dalam konteks Paris Climate Agreement dan transisi terhadap elektromobilitas, para anggota konsorsium percaya ketersediaan baterai terhadap sistren standar dapat ditukar (swap), dan bisa mempromosikan perluasan kegunaan kendaraan listrik ringan.
BACA JUGA: Motron Motorcycle Luncurkan Motor Listrik Mirip Super Cub 125, Sebegini Harganya
Selain itu, juga berkontribusi pada siklus pengelolaan baterai yang lebih mumpuni untuk digunakan dalam sektor transportasi.
"Dengan menandatangani surat kesepakatan, para penandatangan menunjukkan sikap proaktif terhadap kekhawatiran pelanggan dan prioritas politik terkait elektrifikasi kendaraan," kata Michele Colaninno, Piaggio Group Chief of strategy and product dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/3).
BACA JUGA: Motor Listrik BL-SEV01 Mulai Digeber di Sentul, Begini Hasilnya
Colaninno menambahkan, dengan diberlakukan standar internasional untuk sistem baterai swap membuat teknologi ini lebih efisien dan sesuai dengan kebutuhan konsumen.
"Kerja sama yang lebih ini memungkinkan industri memberikan respons lebih baik lagi terhadap tantangan utama masa depan," ujarnya.
BACA JUGA: Honda, Yamaha, KTM, dan Piaggio Bersepakat Menjalankan Proyek Besar
Dengan memperluas jangkauan, mempersingkat waktu pengisian, menurunkan biaya kendaraan dan infrastruktur, para produsen berusaha menjawab kekhawatiran utama para pelanggan mengenai masa depan elektromobilitas.
Tujuan konsorsium ini adalah untuk mendefinisikan standar spesifikasi sistem baterai yang dapat ditukar untuk kendaraaan dalam kategori-L: moped, sepeda motor, sepeda motor roda tiga dan mobil.
Melalui kerja sama dengan para stakeholder dan badan standarisasi nasional, Eropa dan internasional, para anggota pendiri konsorsium akan terlibat dalam penciptaan standar teknis internasional.
Rencananya aktivitas konsorsium itu akan dimulai pada Mei 2021 mendatang.(ddy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian