jpnn.com, LONDON - Liverpool mengubur impian Chelsea untuk merengkuh gelar Piala FA musim 2021/22.
Asa The Blues untuk menutup musim dengan trofi juara kandas setelah keok 5-6 via adu penalti di Stadion Wembley, Sabtu (14/5) malam WIB.
BACA JUGA: Thomas Cup 2022: Jalan Terjal India Demi Sejarah Baru
Piala FA sejatinya menjadi harapan terakhir Chelsea setelah gagal pada tiga turnamen lainnya, yakni Carabao Cup, Premier League, dan Liga Champions.
Ada sejumlah pemain Chelsea yang tampil di bawah performa terbaiknya. Siapa saja mereka? Simak ulasan Jpnn.com berikut ini.
BACA JUGA: Liverpool Juara Piala FA, Asa Meraih Quadruple Terjaga
1. Romelu Lukaku
Lukaku datang ke pertandingan ini bermodalkan tiga gol dari dua laga terakhir. Namun, striker Belgia tersebut tampil jauh di bawah harapan melawan Liverpool.
Sepanjang laga, Lukaku hanya melepaskan satu tembakan on target. Dia juga lemah dalam duel darat karena tak sekalipun memenanginya dari dua kesempatan.
2. Mason Mount
Mount menjadi penendang terakhir Chelsea di babak tos-tosan. Saat itu, Liverpool dalam kondisi unggul 5-6. Malang tak dapat ditolak, sepakan pemuda 23 tahun itu mampu digagalkan kiper Alisson Becker.
Alhasil, Liverpool dinyatakan menang 6-5 pada babak penalti. Selain gagal mengeksekusi tembakan 12 pas, Mount juga minim kontribusi di waktu normal. Total, dia 14 kali kehilangan bola dan hanya memenangi dua duel darat dari lima kesempatan.
Winger Timnas Inggris ini seakan terkena kutukan Wembley Stadium. Sebab, dia selalu gagal membawa Chelsea merengkuh gelar Piala FA ketika bermain di stadion yang terletak di London ini.
Pada musim debutnya bersama The Blues, Mount harus melihat timnya kalah 1-2 dari Arsenal di partai puncak Piala FA.
Setahun berselang, Mount kembali gagal di final Piala FA lantaran Chelsea kalah 0-1 dari Leicester City. Musim ini, kutukan Mount makin menjadi-jadi. Selain gagal, dia juga menjadi biang kerok kekalahan The Blues dari Liverpool.
3. Mateo Kovacic
Liverpool berhasil mematikan kreativitas gelandang Kroasia ini. Kovacic terlihat kebingungan melawan The Reds. Akurasi umpannya hanya menyentuh angka 78 persen.
Selain itu, Kovacic juga tujuh kali kehilangan bola dan tak sekalipun melepaskan umpan kunci berbahaya.(mcr15/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib