jpnn.com, JAKARTA - Penyanyi Ashanty didiagnosa mengalami penyakit autoimun. Meski belum jelas penyebab penyakit autoimun apa yang dialami oleh Ashanty, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan penyakit ganas tersebut.
Penyakit autoimun tidak disebabkan oleh virus atau bakteri, tetapi oleh 'kesalahan' dalam sistem kekebalan tubuh Anda. Pada kondisi ini, sistem kekebalan tubuh justru menyerang jaringan tubuh sendiri.
BACA JUGA: Selain Ashanty, 3 Artis Ini juga Mengidap Penyakit Autoimun
Hal ini dikarenakan sistem kekebalan tubuh tidak bisa membedakan sel-sel asing dengan sel-sel tubuh sendiri. Akibatnya adalah reaksi peradangan yang parah.
Di dunia ini, jenis penyakit autoimun berjumlah lebih 100 penyakit. Hingga kini, para ahli belum berhasil mengetahui secara pasti penyebab penyakit autoimun. Namun, diketahui bahwa ada sejumlah faktor risiko yang berperan. Berikut adalah beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab penyakit autoimun:
BACA JUGA: Divonis Terkena Penyakit Ganas, Ashanty: Aku Hidup Buat Mati
1. Genetik
Penyakit autoimun cenderung diturunkan dalam keluarga. Pada suatu studi disebutkan bahwa risiko anak untuk mengalami multipel sklerosis (penyakit yang diduga karena adanya mutasi genetik HLA-DRB1) meningkat 20 persen jika salah satu orang tuanya juga memiliki penyakit yang sama. Penyakit autoimun lain, seperti psoriasis vulgaris, juga cenderung menurun pada keluarga.
BACA JUGA: Hp Keponakan Ashanty Hilang di Bali
Jika seseorang memiliki riwayat keluarga penyakit autoimun, bukan berarti 100% Anda juga akan mengalami penyakit yang sama. Namun semakin dekat hubungan darah (misal orang tua atau anak kembar), maka akan semakin berisiko tinggi pula seseorang untuk mengalami penyakit yang sama. Pada suatu penelitian disebutkan bahwa jika seorang kembar identik memiliki penyakit autoimun, kembarannya berisiko 30–50% untuk memiliki penyakit yang sama.
2. Infeksi
Sistem kekebalan tubuh yang lemah bisa membuat seseorang mudah terkena infeksi virus ataupun bakteri. Penyebab dari kelemahan sistem kekebalan tubuh ini bisa juga karena faktor genetik. Saat terjadi infeksi virus atau bakteri, tubuh seharusnya bisa membedakan mana yang benda asing, mana yang protein dari tubuh sendiri.
Namun, pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah akan kesulitan membedakan infeksi atau bukan. Seperti misalnya virus Epstein–Barr yang diduga menjadi pemicu multipel sklerosis. Pemicu lain adalah virus Coxsackie, yang juga diduga menyebabkan diabetes tipe 1.
3. Faktor lingkungan dan pola hidup
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Scripps Institute di Los Angeles, Amerika Serikat, disebutkan bahwa faktor lingkungan dan pola hidup berperan pada 70% kasus penyakit autoimun. Penyebabnya bisa karena infeksi, paparan bahan toksik (seperti alkohol atau bahan kimia), dan pola diet seperti terlalu banyak mengonsumsi garam.
Makanan yang masuk ke dalam tubuh akan disortir oleh tubuh, untuk memastikan apakah zat di dalam makanan tersebut berbahaya atau tidak. Namun pada penyakit autoimun, dapat terjadi reaksi 'kebingungan' tubuh terhadap zat yang masuk. Akibatnya sel-sel tubuh yang sehat pun diserang.
Faktor-faktor di atas diduga berperan penting sebagai penyebab penyakit autoimun. Untuk itu, penting bagi Anda untuk bisa mengenali dan mewaspadai gejala serta penyebab penyakit autoimun.(RS/RVS/klikdokter)
Redaktur & Reporter : Yessy