3 Poin Penting agar PPKM Darurat Sukses, Nomor 2 Cukup Berat Sehingga Perlu yang Ketiga

Selasa, 06 Juli 2021 – 16:13 WIB
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid (Antara/MPR RI)

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid menyoroti pelaksanaan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Menurut pria yang akrab disapa Gus Jazil ini, PPKM Darurat penting dipastikan terlaksana dengan baik agar penyebaran Virus Corona (COVID-19) dapat ditangani.

BACA JUGA: COVID-19 Mengganas, Gus Halim Minta Pos Gerbang Desa Diaktifkan Kembali

Gus Jazil kemudian menyebut tiga poin yang harus dijalankan.

"Pertama, aparatur pemerintah dari pusat hingga daerah harus aktif dalam mengawal kebijakan ini, termasuk aparatur keamanan dan lainnya," ujar Gus Jazil dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (6/7).

BACA JUGA: Paspor Vaksinasi COVID-19 Sudah Berlaku, Begini Bentuknya

Kedua, Gus Jazil menyebut masyarakat harus memiliki tingkat kesadaran dan kedisiplinan dalam mematuhi kebijakan yang ada.

Hal itu sangat penting misalnya disiplin menggunakan masker, cuci tangan dan disiplin untuk tidak menerobos aturan.

BACA JUGA: Jepang Ingin Warganya Bebas Karantina Masuk Negara lain, cuma Tak Berlaku Sebaliknya

"Jangan aturan dibuat tetapi dilanggar, seperti kemarin pintu masuk Jakarta ternyata banyak yang jebol," ucapnya.

Gus Jazil kemudian menyebut poin ketiga agar poin kedua dapat terlaksana dengan baik.

Menurutnya, peran tokoh masyarakat sangat penting untuk memunculkan disiplin masyarakat.

Selain tokoh masyarakat, juga diperlukan pihak-pihak terkait lain termasuk tokoh agama dan media massa dalam memberi keteladanan.

Gus Jazil menegaskan, tanpa tiga kata kunci itu, kebijakan pemerintah dalam menekan laju COVID-19 tidak ada artinya.

"Lihat saja sampai akhir Juli nanti, berhasil apa tidak. Beberapa kebijakan yang lalu faktanya kurang berhasil. Faktanya kasus meningkat bahkan rumah sakit over capacity, tenaga medis, obat-obatan kekurangan," katanya.

Dia menilai semua yang terlibat dalam kebijakan PPKM Darurat harus memiliki fokus yang sama sehingga tidak bisa rakyat diminta disiplin tetapi para tokoh tidak memberikan keteladanan.

Gus Jazil mengatakan kebijakan PPKM Darurat bukan tanpa risiko, karena berpotensi mengganggu pergerakan roda perekonomian masyarakat.

"Ini yang harus diantisipasi, aktivitas perdagangan, niaga, bisnis terhenti, ini juga jadi masalah."

"Bahkan yang lebih kacau lagi kalau PPKM Darurat sudah memberi dampak penurunan ekonomi, tetapi tidak berhasil juga dalam menekan laju kasus COVID-19, ini rugi dua kali," katanya.

Menurut dia, pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung lebih dari setahun telah menyebabkan cukup banyak korban jiwa dan harta.

Dia menilai perjalanan pandemi COVID-19 yang sudah memasuki tahun kedua, harus dijadikan pelajaran bahwa kuncinya adalah pertahanan masing-masing individu.

Mulai dari sisi penerapan protokol kesehatan, imunitas tubuh, mental dan lainnya.

"Termasuk tidak punya pekerjaan itu juga menurunkan imunitas."

"Dua tahun ini masyarakat dihadapkan pada dua masalah besar, pertama COVID-19 itu sendiri. Kedua dampak ikutannya seperti pekerjaan hilang, masa depan suram, ini menurunkan imunitas," katanya.

Gus Jazil kemudian mengajak masyarakat tetap optimistis bahwa badai COVID-19 akan segera berlalu.

Kuncinya, masing-masing individu harus menerapkan kedisiplinan diri untuk terhindar dari COVID-19.(Antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler