AKIBAT hujan deras yang mengguyur Kota Semarang Jumat (22/2) malam, sebanyak 30 kereta api (KA) tertahan di 22 stasiun. Penyebabnya, sejumlah titik jalur rel tergenang air dan terjadi gogosan sepanjang 100 meter dengan kedalaman 2 meter.
Humas PT KAI Daop IV Kota Semarang, Surono, menjelaskan, berdasar peninjauan pihaknya, ada 4 titik banjir yang menggenangi rel.
Yakni, di stasiun Tawang, Poncol, Jerakah-Mangkang. Masing-masing di km 8 dan km 10, serta antara Tawang-Alastua di km 0+600 s/d km 1+ 500. Ketinggian air kemarin mencapai 16 sentimeter di atas rel. Hal itu juga mengakibatkan perjalanan 30 kereta api (KA) terganggu dan tertahan di 22 Stasiun.
Selain banjir di 4 titik tersebut, juga terjadi gogosan pada jalur rel di km 12 antara Jerakah-Mangkang. Gogosan sepanjang 10 meter dengan kedalaman 2 meter, terjadi sekitar jam 01.30 (23/2) dini hari.
Akibat banjir dan gogosnya jalur rel tersebut, membuat perjalanan 30 KA dari arah Jakarta dan Surabaya tertahan di 22 stasiun. Juga 3 KA dijalankan memutar lewat jalur selatan.
"Sebanyak 30 KA yang tertahan tersebut, terdiri atas 12 KA penumpang dan 6 KA barang dari arah Jakarta dan 4 KA penumpang dan 8 KA barang dari arah Surabaya," terang Surono, Sabtu (23/2).
Dari arah Jakarta, antara lain, KA Matarmaja (Pasarsenen-Malang), KA Majapahit (Pasarsenen- Kediri), KA Bangunkarta (Pasarsenen-Jombang), Argo Sindoro (Gambir-Semarang).
Juga KA Kertajaya (Tanjungpriok-Surabaya), Brantas (Tanahabang-Kediri), Gumarang (Jakarta-Surabayapasarturi), dan Sembrani (Gambir-Surabayapasarturi). Lainnya, KA Argobromo Anggrek (Gambir-SurabayapasArturi), Senja Utama (Pasarsenen-Semarang), Harina (Bandung-Semarang), Tawangjaya (Pasarsenen-Semarang) serta 6 KA barang jurusan Jakarta-Surabaya.
Dari arah timur adalah KA Sembrani dan Argo Bromo Anggrek (Surabaya - Gambir), KA Majapahit (Kediri- Pasarsenen),dan 7 KA barang dari Surabaya jurusan Jakarta dan 1 KA barang dari Solo tujuan Semarang.
Sedangkan 3 KA yang dijalankan memutar lewat lintas selatan adalah KA Argo Bromo Anggrek siang dari Surabaya-Gambir, KA ARgo Bromo Anggrek siang jurusan Gambir-Surabaya, dan KA Matarmaja jurusan Malang-Pasarsenen.
"Di samping itu 4 perjalanan KRDE Kaligung Mas jurusan Semarang-Tegal PP dan 2 perjalanan KRD Blorajaya jurusan Semarang-Bojonegoro PP terpaksa dibatalkan," bebernya.
Surono mengatakan, gogosan di km 12 antara Jerakah-Mangkang, berhasil diperbaiki pukul 04.20 pagi. Sehingga jalur Semarang-Mangkang bisa dilewati lagi, meski dengan kecepatan yang dibatasi 5 km/jam karena perbaikan masih terus dilakukan.
Antrean kereta api yang tertahan mulai terurai pukul 08.00. Satu per satu KA, baik dari arah timur maupun barat harus bergantian melewati jalur bekas banjir dan gogosan.
Sampai pukul 14.00 kemarin siang, masih ada satu titik banjir antara Semarang Tawang-Alastua di km 0+600 (daerah Muktiharjo, Semarang) yang masih tergenang setinggi 12 sentimeter di atas rel. Namun, bisa dilewati KA meski harus ditarik dengan KRD.
"Sampai pukul 14.00 (kemarin) tinggi air di daerah Muktiharjo masih 12 sentimeter di atas rel, sehingga belum bisa dilewati dengan lokomotif reguler jarak jauh," tandasnya.
KA dari Alastua harus ditarik menggunakan KRD sampai Poncol dan sebaliknya. Dari Poncol juga harus ditarik KRD sampai Alastua, baru ditarik lagi dengan lokomotif reguler.
"Ketinggian air yang melebihi 10 cm di atas rel berbahaya untuk dilalui lokomotif elektrik karena akan merusak komponen traksi motor."
Banjir juga menggenangi Stasiun Tawang. Di lobi stasiun ketinggian air mencapai 50 sentimeter. Akses jalan ke Stasiun Tawang juga tergenang hingga 50 sentimeter, sehingga pelayanan penumpang terpaksa dialihkan ke Stasiun Poncol. (zal/isk/ce1)
Humas PT KAI Daop IV Kota Semarang, Surono, menjelaskan, berdasar peninjauan pihaknya, ada 4 titik banjir yang menggenangi rel.
Yakni, di stasiun Tawang, Poncol, Jerakah-Mangkang. Masing-masing di km 8 dan km 10, serta antara Tawang-Alastua di km 0+600 s/d km 1+ 500. Ketinggian air kemarin mencapai 16 sentimeter di atas rel. Hal itu juga mengakibatkan perjalanan 30 kereta api (KA) terganggu dan tertahan di 22 Stasiun.
Selain banjir di 4 titik tersebut, juga terjadi gogosan pada jalur rel di km 12 antara Jerakah-Mangkang. Gogosan sepanjang 10 meter dengan kedalaman 2 meter, terjadi sekitar jam 01.30 (23/2) dini hari.
Akibat banjir dan gogosnya jalur rel tersebut, membuat perjalanan 30 KA dari arah Jakarta dan Surabaya tertahan di 22 stasiun. Juga 3 KA dijalankan memutar lewat jalur selatan.
"Sebanyak 30 KA yang tertahan tersebut, terdiri atas 12 KA penumpang dan 6 KA barang dari arah Jakarta dan 4 KA penumpang dan 8 KA barang dari arah Surabaya," terang Surono, Sabtu (23/2).
Dari arah Jakarta, antara lain, KA Matarmaja (Pasarsenen-Malang), KA Majapahit (Pasarsenen- Kediri), KA Bangunkarta (Pasarsenen-Jombang), Argo Sindoro (Gambir-Semarang).
Juga KA Kertajaya (Tanjungpriok-Surabaya), Brantas (Tanahabang-Kediri), Gumarang (Jakarta-Surabayapasarturi), dan Sembrani (Gambir-Surabayapasarturi). Lainnya, KA Argobromo Anggrek (Gambir-SurabayapasArturi), Senja Utama (Pasarsenen-Semarang), Harina (Bandung-Semarang), Tawangjaya (Pasarsenen-Semarang) serta 6 KA barang jurusan Jakarta-Surabaya.
Dari arah timur adalah KA Sembrani dan Argo Bromo Anggrek (Surabaya - Gambir), KA Majapahit (Kediri- Pasarsenen),dan 7 KA barang dari Surabaya jurusan Jakarta dan 1 KA barang dari Solo tujuan Semarang.
Sedangkan 3 KA yang dijalankan memutar lewat lintas selatan adalah KA Argo Bromo Anggrek siang dari Surabaya-Gambir, KA ARgo Bromo Anggrek siang jurusan Gambir-Surabaya, dan KA Matarmaja jurusan Malang-Pasarsenen.
"Di samping itu 4 perjalanan KRDE Kaligung Mas jurusan Semarang-Tegal PP dan 2 perjalanan KRD Blorajaya jurusan Semarang-Bojonegoro PP terpaksa dibatalkan," bebernya.
Surono mengatakan, gogosan di km 12 antara Jerakah-Mangkang, berhasil diperbaiki pukul 04.20 pagi. Sehingga jalur Semarang-Mangkang bisa dilewati lagi, meski dengan kecepatan yang dibatasi 5 km/jam karena perbaikan masih terus dilakukan.
Antrean kereta api yang tertahan mulai terurai pukul 08.00. Satu per satu KA, baik dari arah timur maupun barat harus bergantian melewati jalur bekas banjir dan gogosan.
Sampai pukul 14.00 kemarin siang, masih ada satu titik banjir antara Semarang Tawang-Alastua di km 0+600 (daerah Muktiharjo, Semarang) yang masih tergenang setinggi 12 sentimeter di atas rel. Namun, bisa dilewati KA meski harus ditarik dengan KRD.
"Sampai pukul 14.00 (kemarin) tinggi air di daerah Muktiharjo masih 12 sentimeter di atas rel, sehingga belum bisa dilewati dengan lokomotif reguler jarak jauh," tandasnya.
KA dari Alastua harus ditarik menggunakan KRD sampai Poncol dan sebaliknya. Dari Poncol juga harus ditarik KRD sampai Alastua, baru ditarik lagi dengan lokomotif reguler.
"Ketinggian air yang melebihi 10 cm di atas rel berbahaya untuk dilalui lokomotif elektrik karena akan merusak komponen traksi motor."
Banjir juga menggenangi Stasiun Tawang. Di lobi stasiun ketinggian air mencapai 50 sentimeter. Akses jalan ke Stasiun Tawang juga tergenang hingga 50 sentimeter, sehingga pelayanan penumpang terpaksa dialihkan ke Stasiun Poncol. (zal/isk/ce1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendekatan Militer di Papua Harus Lebih Terpola
Redaktur : Tim Redaksi