300 Massa Ikat Kepala Putih Serang Ponpes As-Sunnah dan Masjid Imam Asy Syafii

Senin, 03 Januari 2022 – 13:02 WIB
Ilustrasi penyerangan Ponpes As-Sunnah di Lombok Timur, NTB. Ilustrator: dokumen JPNN.com

jpnn.com, LOMBOK TIMUR - Sekitar 300 orang tak dikenal menyerang Pondok Pesantren As-Sunnah di Jalan Raya Desa Bagik Nyaka, Kecamatan Aikmel, Lombok Timur, Minggu kemarin (2/1).

Para pelaku mengendarai mobil saat datang ke tempat kejadian perkara (TKP), sebagian lainnya berjalan kaki.

BACA JUGA: Danrem Datangi Ponpes untuk Menasihati Habib Bahar, Ada Apa?

Dilansir dari bali.jpnn.com, Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga kini masih berusaha mengungkap kasus tersebut.

Para pelaku datang sekitar pukul 02.15 WITA mempersenjatai diri dengan parang.

BACA JUGA: Masih Ingat Kasus Santriwati yang Melahirkan Bayi di Kamar Mandi Ponpes? Ini Kabar Terbarunya

Agar aksinya tidak mudah dilacak kepolisian, para pelaku memakai zebo, sebagian dengan menggunakan cadar.

Untuk menunjukkan eksistensi kelompoknya, para pelaku penyerangan mengikat kepalanya dengan kain putih.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Keluarkan Perintah Tegas, BIN dan Polri Diminta Bergerak

Setelah masuk kompleks Ponpes As-Sunnah, para pelaku langsung merangsek merusak sejumlah fasilitas milik ponpes.

Akibat penyerangan secara tiba-tiba yang berlangsung sekitar pukul 02.15 WITA, satu unit mobil yang terparkir di halaman ponpes terbakar.

Beberapa unit mobil dan motor dan sejumlah fasilitas yang ada di sekitar ponpes itu juga ikut dirusak pelaku tidak dikenal.

Kapolres Lombok Timur AKBP Herman Suriyono menduga kasus perusakan dan penyerangan Ponpes As-Sunnah terjadi setelah ceramah kontroversial, di mana salah seorang ustaz berinisial MQ mendiskreditkan makam para leluhur.

“Informasi yang kami dapat, gerakan sekelompok orang ini jumlahnya sekitar 300 orang,” ujar AKBP Herman Suriyono kepada awak media.

Beberapa fasilitas yang dirusak di antaranya satu unit mobil dalam kondisi dibakar, tiga mobil juga kacanya dipecah, termasuk beberapa unit motor dirusak.

Setelah melakukan penyerangan di Ponpes As-Sunnah, ratusan pelaku bergerak ke lokasi pembangunan Masjid Imam Asy Syafii.

mereka kembali melakukan perusakan di masjid tersebut.

“Tim sedang melakukan pendalaman untuk mengungkap kasus ini,” katanya.

Kabidhumas Kombes Artanto mengatakan pihak kepolisian telah menempatkan anggotanya untuk menjaga Ponpes As-Sunnah sementara waktu.

Termasuk mengawasi pembangunan Masjid Imam Asy Syafi’i serta rumah H. Sunardi selaku ketua pembangunan tempat ibadah itu.

“Sekali lagi kami mengimbau, agar warga tetap tenang, dan jangan melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengganggu jalannya proses yang kami lakukan,” pungkas Kombes Artanto.(lia/JPNN)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler