300 Ribu Formulir SNMPTN Sudah Disebar

Minggu, 03 Maret 2013 – 08:26 WIB
BANDUNG- Panitia SNMPTN sudah menyebarkan sekitar 300 ribu formulir SNMPTN kepada peserta yang sudah mendaftar SNMPTN secara online. Saat ini sendiri jumlah pendaftar yang masuk ke panitia pusat SNMPT sudah sebanyak 551.903 siswa.

Ketua SNMPTN 2013 Akhmaloka mengatakan berdasarkan progress pendaftaran SNMPTN dalam Pangkalan data sekolah dan siswa(PPDS)  ada lebih dari 1,7 juta siswa kelas XII yang telah didaftarkan pihak sekolahnya dan mengupload data siswa ke web SNMPTN. 

“Meski demikian, dari jumlah tersebut baru 30,80 persen atau 551.903 peserta yang telah mendaftarkan lanjutan. Pendaftaran yang dilakukan oleh siswa untuk memilih perguruan tinggi dan jurusan ini dimulai sejak 1 Februari-8 Maret 2013,” katanya dalam Konferensi Pers di Aula Barat Kampus ITB Jalan Ganesa, kemarin.

Belum seluruhnya siswa melengkapi data dan mengambil formulir tersebut sehingga Akhmaloka menghibau kepada siswa dan sekolah yang akan merekomendasikan siswa untuk segera menyelesaikan pendaftarannya.

“Kebanyakan sekolah di Bandung yang terkenal umumnya belum merekomendasikan,mungkin msh nunggu-nunggu tapi pastinya  tidak tahu kenapa. Padahal hanya masalah kliking saja,” kata Akhmaloka yang juga Rektor ITB  tersebut.

Ia menyebutkan yang telah mendaftar SNMPTN secara online baru sekitar 300.000 orang siswa telah menyelesaikan proses pendaftaran. Kebanyakan peserta masih menunda pendaftaran termasuk mereka yang berasal dari sekolah unggulan di Bandung dan kota lainnya.

Tahun ini proses seleksi SNMPTN atas dasar prestasi disekolah, bisa diliat dari raport, prestasi sekolah, juga prestasi lainnya seperti juara olimpiade sains, seni, orlah raga dll. Tapi kata Akhmaloka yang  diutamakan adalah nilai raport dan  alumni sekolahnya.Dan yang tidak kalah penting adalahlah harus lulus UN.

“Kami sudah merengking sekolah seluruh Indonesia, ada clustering, sekolah unggulan belum tentu juga diterima. Itu hanya kriteria umum, PTN  juga  punya kebebasan.Yang dilihat bukan hanya  nilai absolut raport karena bisa didongkrak, kalau  ada kecurangan sistem kami bisa melihat itu. Pengaduan-pengaduan juga akan kami perhatikan,”ujarnya.

Bukan hanya itu, dari data sementara yang diperoleh panitia SNMPT menunjukan sekolah yang yang tidak boleh mengikuti SNMPTN jumlahnya dua kali lipat lebih banyak dari tahun lalu. Pelarangan ini diberlakukan karena sekolah tersebut terbukti kurang bagus tahun lalu, salah satunya melakukan kecurangan.

“Kalau tahun lalu belasan sekarang sekolah yang tidak boleh ikut SNMPTN antara 20-40 jumlahnya,” tuturnya.

Dalam SNMPTN tidak semua sekolah di Indonesia mengikuti proses seleksi ini, dari 27.000 sekolah yang ada hanya sekitar 14.000 yang mendaftarkan siswanya. Hal ini dikarenakan SMK dan MA tidak mengikuti SNMPTN mereka lebih tertarik pada diploma.

Berdasarkan data PDSS, Sumatera Barat menjadi provinsi yang paling banyak peserta yang telah mendaftar SNMPN. Dari total 64.638 siswa yang direkomendaikan sekolah, sebanyak 47,72%nya atau 30.848 siswa telah mendaftar.

Sementara itu Provinsi Maluku mada di urutan terendah dengan angka pendaftarnya baru 16,20 persen atau 1.450 orang dari total 8.951 siswa yang direkomendasikan. Jawa Barat juga tidak jauh lebih baik karena angka pendaftarnya baru 28,99persen atau 71.073 orang dari total 245.145 siswa.(tie)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PTN Tak Boleh Berpolitik Praktis

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler