JENEWA - Lebih dari 360 juta orang di dunia diduga menderita gangguan pendengaran alias tuli. Laporan ini dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyambut International Ear Care Day, 3 Maret 2013 mendatang.
Menurut WHO, satu dari tiga orang di atas usia 65 atau total 165 juta orang di seluruh dunia, hidup dengan gangguan pendengaran. Sementara, 32 juta lainnya juga bermasalah pendengarannya, khususnya di kalangan anak-anak di bawah usia 15.
Department of Prevention of Blindness and Deafness WHO Shelly Chadha mengatakan sekitar setengah dari semua kasus gangguan pendengaran sebenarnya mudah dicegah dan dapat diobati melalui diagnosis dini serta intervensi yang tepat seperti alat dengar implan melalui operasi. Namun, dia mengingatkan bahwa produksi alat bantu pendengaran saat ini kurang dari 10 persen kebutuhan global.
"Di negara-negara berkembang, kurang dari satu dari 40 orang yang membutuhkan alat bantu dengar memilikinya," kata Chadha seperti dilansir Xinhua (28/2).
WHO mendorong negara-negara mengembangkan program-program untuk mencegah gangguan pendengaran dalam sistem utama perawatan kesehatan termasuk vaksinasi anak terhadap penyakit menular seperti campak, meningitis dan gondok.
WHO juga merekomendasikan tindakan seperti skrining dan pengobatan sifilis pada wanita hamil, serta penilaian awal dan manajemen gangguan pendengaran pada bayi. (esy/jpnn)
Menurut WHO, satu dari tiga orang di atas usia 65 atau total 165 juta orang di seluruh dunia, hidup dengan gangguan pendengaran. Sementara, 32 juta lainnya juga bermasalah pendengarannya, khususnya di kalangan anak-anak di bawah usia 15.
Department of Prevention of Blindness and Deafness WHO Shelly Chadha mengatakan sekitar setengah dari semua kasus gangguan pendengaran sebenarnya mudah dicegah dan dapat diobati melalui diagnosis dini serta intervensi yang tepat seperti alat dengar implan melalui operasi. Namun, dia mengingatkan bahwa produksi alat bantu pendengaran saat ini kurang dari 10 persen kebutuhan global.
"Di negara-negara berkembang, kurang dari satu dari 40 orang yang membutuhkan alat bantu dengar memilikinya," kata Chadha seperti dilansir Xinhua (28/2).
WHO mendorong negara-negara mengembangkan program-program untuk mencegah gangguan pendengaran dalam sistem utama perawatan kesehatan termasuk vaksinasi anak terhadap penyakit menular seperti campak, meningitis dan gondok.
WHO juga merekomendasikan tindakan seperti skrining dan pengobatan sifilis pada wanita hamil, serta penilaian awal dan manajemen gangguan pendengaran pada bayi. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pria Ini ââ¬ÅBangun Ulangââ¬Â Penisnya dari Otot Lengan dan Kaki
Redaktur : Tim Redaksi