4 Alasan Alergi Semakin Buruk di Malam Hari

Senin, 30 April 2018 – 22:46 WIB
Ilustrasi alergi

jpnn.com, JAKARTA - Alergi merupakan reaksi tubuh yang berlebihan saat merespons benda asing tertentu atau sering disebut dengan alergen.

Saat alergen masuk ke dalam tubuh seseorang lewat berbagai cara seperti terhisap, tertelan ataupun kontak dengan kulit, maka sistem kekebalan tubuh seseorang yang memiliki alergi akan aktif dan menimbulkan reaksi yang berlebihan.

BACA JUGA: Begini Cara Mengetahui Apakah Anda Alergi atau Pilek

Faktor genetik (keturunan) memegang peranan yang sangat penting dalam kasus alergi. Jika kedua orang tua memiliki alergi maka anaknya akan mengalami kecenderungan besar untuk mengalami alergi juga.

Berikut ini beberapa alasan mengapa alergi Anda lebih buruk di malam hari, seperti dilansir laman MSN.

1. Kamar tidur Anda penuh dengan tungau debu dan jamur

Para ahli merekomendasikan pembenahan kamar tidur Anda untuk menyingkirkan alergen sebanyak mungkin.

Vakum karpet dan gunakan penutup tungau debu untuk kasur dan kotak mata air serta pertimbangkan pembersih udara.

Tidurlah dengan jendela tertutup untuk meminimalkan banyaknya serbuk sari yang masuk ke tempat tidur Anda.

2. Hewan peliharaan Anda tidur di tempat tidur Anda

Alergen lain yang umum membuat keadaan semakin buruk di kamar tidur adalah dari bulu hewan peliharaan yang terakumulasi di karpet atau selimut.

Menempatkan hewan peliharaan Anda keluar dari kamar tidur adalah yang terbaik.

3. Serbuk sari

Jika bukan alergen dalam ruangan yang membuat gejala Anda memburuk, itu bisa menjadi serbuk sari yang secara tidak sadar Anda bawa masuk.

Serbuk sari bisa menempel di kulit, rambut dan pakaian Anda.

4. Gravitasi

Ketika Anda berbaring, pada dasarnya segala sesuatu di hidung Anda mulai menetes ke tenggorokan Anda.

Karena adanya anatomi hidung dan tenggorokan, maka hal tersebut bisa menyebabkan batuk lebih parah, mengi dan sulit bernafas daripada saat Anda berdiri tegak.(fny/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
alergi  

Terpopuler