jpnn.com, JAKARTA - Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menilai, rencana Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyampaikan semua pertanyaan yang nanti akan muncul dalam pelaksanaan debat pasangan calon presiden, perlu ditinjau ulang.
Menurut Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini, ada beberapa alasan yang mendasari pandangan tersebut. Pertama, secara harafiah berdasar Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), debat dimaknai sebagai pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.
BACA JUGA: TKN Heran Kubu Prabowo Persoalkan Mekanisme Debat, Padahal..
"Tapi karena debat memiliki tema spesifik yang berkaitan dengan orang banyak, maka selain penyampaian visi, misi, dan program pasangan calon, perlu pula diuji sejauh mana autentisitas pemahaman dan kedalaman pasangan calon terkait isu-isu penting dan kondisi faktual dari setiap tema perdebatan," ujar Titi di Jakarta, Senin (7/1).
Kedua, debat tidak hanya untuk menyosialisasikan visi, misi, dan program pasangan calon presiden, tapi juga menguji orisinalitas respons dan pandangan pasangan calon presiden terhadap kondisi faktual, pandangan-pandangan pasangan calon terhadap ruang lingkup tema perdebatan yang tidak bisa dibatasi.
BACA JUGA: Sepertinya KPU Meragukan Kecerdasan Para Capres
Maka, kata Titi, sudah sewajarnya pertanyaan yang dirumuskan oleh panelis tidak perlu diberikan kepada pasangan calon presiden. Menurutnya, tema debat sudah merupakan kisi-kisi yang sangat memadai bagi para pasangan calon.
"Mengapa tidak cukup hanya itu saja, malah dilengkapi dengan penyampaian pertanyaan, itulah yang jadi pertanyaan besar bagi publik dan membuat penasaran yang juga rentan malah menimbulkan kontroversi dan spekulasi yang tidak konstruktif bagi diskursus pemilu," ucapnya.
BACA JUGA: KPU Sudah Rembuk dengan Timses, Kok Sandi Koar-Koar di Luar?
Ketiga, Titi menilai pemilih sebagai pemirsa debat akan kehilangan aspek orisinalitas masing-masing pasangan calon. Apalagi untuk melihat respons natural calon dalam menghadapi peristiwa tidak terduga. Misalnya, apakah masih mampu bersikap substantif, sistematis dan tepat sasaran. Konsep, komitmen, dan keberpihakan atas suatu isu diuji secara apa adanya dalam debat yang spontan.
"Ingat, pemimpin sudah semestinya bisa bekerja di bawah tekanan. Maka, manfaat dari pertanyaan yang dirahasiakan dan disampaikan di tempat acara juga bisa melihat daya tahan dan adaptasi calon untuk bekerja di bawah tekanan ataupun situasi dan kondisi yang tak terduga. Ini juga akan memperlihatkan kapasitas kepemimpinan para calon dalam tata kelola pemerintahan kelak," katanya.
Keempat, Perludem juga menilai, KPU sangat wajar mempertimbangkan masukan paslon soal mekanimse dan metode debat, namun mestinya KPU juga punya konsep kuat yang menjadi tawarannya dalam pelaksanaan debat.
"KPU adalah lembaga mandiri dalam mengatur teknis pemilu. Tidak semua hal harus bersepakat dengan paslon apabila KPU memandang konsep yang dibawanya lebih sesuai dengan tujuan penyelenggaraan pemilu yang luber, jujur, adil, dan demokratis," tuturnya.
Untuk diketahui, KPU telah menetapkam debat pasangan capres-cawapres pada Pilpres 2019 akan digelar sebanyak lima kali.
Debat pertama akan mengangkat tema 'Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme'. Peserta debat pasangan capres-cawapres. Dilaksanakan di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, 17 Januari 2019.
Debat kedua mengangkat tema 'Energi, Pangan, Infrastruktur, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup'. Peserta hanya calon presiden. Dilaksanakan di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, 17 Februari 2019.
Debat ketiga mengangkat tema: 'Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sosial dan Budaya'. Peserta: calon wakil presiden. Dilaksanakan di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, 17 Maret 2019.
Debat keempat mengangkat tema: 'Ideologi, Pemerintahan, Keamanan serta hubungan Internasional. Peserta: calon presiden. Dilaksanakan di Balai Sudirman, Tebet, 30 Maret 2019.
Debat kelima mengangkat tema: 'Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial, Keuangan, Investasi, serta Industri'. Peserta: pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Dilaksanakan di Hotel Bidakara, Pancoran. Waktu pelaksanaan belum ditentukan.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PSI: KPU Lebih Kredibel daripada Sandiaga Uno
Redaktur & Reporter : Ken Girsang