Dalam kurun waktu 4 bulan terakhir, otoritas Australia telah melarang peredaran ratusan game komputer. Jumlah ini meningkat 4 kali lipat dibandingkan jumlah total game komputer yang dilarang beredar di Australia selama satu dekade terakhir.Data yang dirilis Kejaksaan Agung Australia menyebutkan ada sekitar 220 game komputer – diantaranya game berjudul Douchebag Beach Club, Drunk Driver dan HoboSimulator — masuk daftar ditolak peredarannya sejak Maret lalu. Semua barang yang masuk kategori klasifikasi ditolak dilarang diperjualbelikan, diiklankan dan dipamerkan ke publik di Australia. Sebaliknya, data yang dirilis Kejaksaan Agung ini menunjukan selama kurun waktu 1994 -2014 hanya ada kurang dari 50 game yang masuk klasifikasi ditolak peredaraannya oleh Dewan Klasifikasi. Lonjakan jumlah game yang tidak lulus sensor ini merupakan dampak dari keputusan Pemerintah Federal yang mengadopsi model baru klasifikasi game yang dijual melalui gerai resmi online. Mulai 1 Juli, Australia secara resmi mulai ambil bagian dalam program ujicoba global yang berusaha mengatur derasnya game yang dirilis diinternet melalui alatKoalisi Rating Usia Internasional (IARC), yang telah diadopsi oleh Inggris,AS, Kanada, Brasil dan sebagian besar Eropa. Sebelum model IARC diadopsi, video games yang dirilis melalui toko online tidak harus diberikan rating atau klasifikasi pengguna oleh Dewan Klasifikasi. Juru bicara dari Kejaksaan Umum mengakui kalai memang tidak realistis jika Dewan Klasifikasi hari mengawasi secara langsung dari begitu banyaknya konten digital yang tersedia di internet. "Karena masalah ledakan game yang dirilis di internet, ada sekitar ratusan ribu – jika tidak jutaan – game komputer yang saat ini tersedia di internet,” kata juru bicara Kejaksaan Agung. "Tidak realistis atau praktis bagi Dewan Klasifikasi untuk secara manual mengklasifikasi masing-masing dari mereka,” katanya. "Dalam persiapan untuk terlibat dalam program pilot ini, ada banyak game dari katalog lama yang sudah diklasifikasi – lebih dari 150 ribu hingga kini,” kata juru bicara itu. "Setelah 12 bulan, Menteri Klasifikasi akan menentukan apakan metode IARC ini akan dipermanenkan penggunaannya dalam sistem skema klasifikasi Australia,” Metode IARC mewajibkan para pembuat game komputer untuk melengkapi formulir online yang memasukan kategori secara rinci kandungan materi dari game yang akan dirilis. Mulai dari kekerasan, gambar yang mengekspose bagian tubuh (nudity) hingga ratusan sub kategori lainnya. Pertanyaan turunan ini akan mencakup potensi materi yang kontroevrsial. Misalnya, formulir IARC menanyakan :”Apakah game ini mengandung fungsi-fungsi tubuh seperti, bersendawa, perut kembung, atau muntah yang digunakan untuk tujuan humor? " Formulir ini juga menanyakan pihak pengembang game apakah game mereka mengandung mahluk fiksi yang tampil dengan payudara terbuka dan lain-lain.Hasil dari formulir IARC ini kemudian dikalibrasikan dengan sensitifitas unik dari masing-masing dewan klasifikasi negara yang berpartisipasi dalam program pilot global ini. Asosiasi Game dan Hiburan Interaktif (IGEA) menyambut baik keputusan pemerintah Australia mengadopsi metode IARC.
BACA JUGA: Monyet dalam Film Pirates of the Caribbean Gigit Telinga Kru Film
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perusahaan Tambang Australia Makin Sering Diserang Hacker China