4 Cara Mudah Mencegah Tertulari Virus Corona

Rabu, 04 Maret 2020 – 13:49 WIB
Anak-anak memakai masker untuk mencegah penularan virus corona. Foto: REUTERS/Tyrone Siu/wsj/cfo

jpnn.com - Wabah virus corona atau COVID-19 saat ini tengah menghantui hampir seluruh negara. Lalu bagaimana cara mudah agar mencegah tertular COVID-19?

Cara mencegah infeksi COVID-19

BACA JUGA: Jangan Panik! Ini Kiat Mencegah Terkena Virus Corona

Sebenarnya, tips mengurangi risiko terpapar virus SARS-CoV-2 hampir mirip dengan upaya mencegah flu biasa. Dr. Sita Laksmi Andarini, Ph.D, Sp.P(K), dokter spesialis paru di MRCCC Siloam Semanggi, memberi sejumlah tips untuk mencegah virus SARS-CoV-2.  

Berikut saran-sarannya agar Anda dan orang yang disayangi tetap sehat dan terhindar dari paparan virus:

BACA JUGA: Tips Terbaik Menkes Terawan Untuk Mencegah Tertulari Corona

1. Cara mencegah covid-19 dengan menjaga daya tahan tubuh

Salah satu cara mencegah terpapar virus yang menyebabkan COVID-19 adalah dengan menjaga daya tahan tubuh. Artinya, Anda harus tetap sehat saat menjalani aktivitas harian. 

BACA JUGA: Menkes Terawan Anggap Masker Tidak Menyelesaikan Masalah Corona

Menurut dr. Sitta, sistem kekebalan tubuh sangat penting dalam mencegah paparan virus di tubuh. Hal ini dikarenakan ketika sistem imun rendah, semua virus lebih mudah menyerang tubuh, baik virus flu maupun SARS-CoV-2. 

Menjaga daya tahan tubuh sebenarnya mudah, yaitu menjalani pola hidup sehat. Sistem imun akan semakin kuat jika Anda menjalani aktivitas di bawah ini dengan rutin:

  • olahraga teratur, minimal 10-30 menit dalam sehari
  • makan makanan yang bergizi dan memenuhi nutrisi
  • memenuhi kebutuhan vitamin, seperti vitamin C dan D

Sayangnya, ada banyak kebiasaan masyarakat Indonesia yang membuat tubuh kekurangan vitamin dan mineral. Kebiasaan yang paling banyak ditemukan misalnya, banyak orang yang malas beraktivitas di luar ruangan. 

Kebiasaan tersebut membuat tubuh jadi jarang terkena sinar matahari yang merupakan sumber utama vitamin D. 

Ketika tubuh kekurangan vitamin D, jumlah antibodi yang berfungsi untuk menyerang virus dan bakteri juga akan menurun. Maka itu, tubuh akan lebih rentan terkena penyakit infeksi. 

Tak hanya menjadi lebih berisiko terkena infeksi virus, tetapi sistem imun yang lemah juga membuat gejala infeksi lebih parah. 

Oleh karena itu, selain memenuhi asupan gizi dari makanan, Anda juga sebaiknya meluangkan waktu untuk berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi. Tak perlu lama-lama, hanya butuh waktu 30 menit setiap pagi agar mendapatkan vitamin D.

2. Rutin mencuci tangan

Selain menjaga daya tahan tubuh, kunci utama dari cara mencegah COVID-19 adalah mencuci tangan. 

Dr. Sitta menambahkan bahwa tangan manusia penuh dengan berbagai macam kuman dan virus, terutama ketika berada di tempat umum. Kuman dan virus yang menempel di tangan ini lebih berisiko menyebabkan penyakit infeksi, seperti COVID-19. 

Penularan COVID-19 dapat terjadi ketika tetesan pernapasan penderitanya menempel di tangan atau kulit orang yang berdekatan dengan mereka. Sementara itu, tidak sedikit orang yang tanpa sadar menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan kotor. 

Padahal, ketiga indera tersebut menjadi ‘gerbang utama’ virus dan bakteri masuk ke dalam tubuh manusia. 

Usahakan untuk mengikuti langkah mencuci tangan yang baik dan benar. Terlalu terburu-buru saat mencuci tangan tidak akan menghilangkan kuman dan virus secara menyeluruh. Apabila air mengalir dan sabun tidak tersedia, Anda menggunakan hand sanitizer untuk berjaga-jaga. 

3. Memakai masker ketika sakit

Tahukah Anda bahwa sebenarnya menggunakan masker sebagai salah satu cara mencegah COVID-19 tidak begitu efektif bagi orang sehat? Masker hanya untuk orang sakit saja.

“Sebenarnya, orang yang membutuhkan masker adalah orang sakit dan tenaga kesehatan, mengingat mereka sering berkontak dengan pasien yang terinfeksi,” tutur dr. Sitta.

Apabila masker tidak tersedia saat itu dan sering batuk atau bersin, Anda dapat mengikuti etika batuk dengan baik. Anda bisa menutupi mulut ketika bersin atau batuk dengan tisu atau menggunakan lengan tangan. 

Bagaimana dengan orang sehat, perlukah mereka memakai masker? Jawabannya adalah tergantung. 

Dilansir dari pernyataan Eli Perencevich, MD, profesor kedokteran dan spesialis pencegahan infeksi di Universitas Iowa kepada Forbes, orang sehat yang memakai masker justru lebih berisiko.

Hal ini dikarenakan belum ada bukti bahwa pemakaian masker pada orang sehat akan melindungi mereka. Apabila mereka menggunakannya dengan salah, risiko penularan justru lebih besar karena sering menyentuh area wajah. 

Maka itu, WHO mengeluarkan beberapa kriteria yang wajib menggunakan masker, terutama ketika wabah penyakit infeksi menular berlangsung. 

Sebagai contoh, orang yang sehat tidak perlu memakai masker. Akan tetapi, ketika Anda merawat orang yang diduga terkena virus SARS-CoV-2, penggunaan masker diperlukan. 

Selain itu, menggunakan masker saat berada di tempat yang ramai pun mungkin diperlukan. Hal ini sebagai salah satu cara mencegah COVID-19 yang mungkin diderita di antara kerumunan orang tersebut dan mereka tidak sadar. 

Sementara itu, penggunaan masker hanya efektif bila dibarengi dengan menjaga kebersihan tangan, seperti mencuci tangan dengan alkohol dan air.  Oleh karena itu, masker lebih diperuntukkan bagi orang sakit, tenaga kesehatan, atau orang sehat yang merawat orang sakit. 

4. Menjaga kelembapan tenggorokan

Cara mencegah COVID-19 lainnya yang tidak kalah penting adalah menjaga kelembapan tenggorokan. 

Menurut dr. Sitta, pada saat musim atau cuaca sedang dingin, tingkat kelembapan udara sangat dan menyebabkan tenggorokan lebih cepat kering dan iritasi. Akibatnya, virus menjadi lebih cepat masuk dan tenggorokan pun lebih mudah terkena infeksi. 

Oleh karena itu, kelembapan tenggorokan ternyata cukup penting untuk mengurangi risiko terpaparnya virus ke tubuh Anda. Anda bisa mulai dengan memenuhi kebutuhan cairan tubuh agar tenggorokan tetap lembap, yaitu dengan minum air putih. 

Beberapa cara mencegah COVID-19 di atas mungkin terdengar mudah. Namun, Anda perlu melakukannya secara rutin agar risiko penularannya tidak tinggi. Apabila Anda mengalami tanda-tanda mirip COVID-19, segera periksakan diri ke dokter.(HelloSehat/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler